Tabloid-nakita.com - Kesehatan gigi dan mulut saat ini menjadi lebih banyak diperhatikan, karena tidak sedikit ibu hamil yang masih berpendapat bahwa adanya gangguan kesehatan pada gigi dan mulut saat hamil adalah hal yang normal. Pendapat itu tidak benar, karena gangguan pada ibu hamil ini terjadi karena kurangnya pemeliharaan pada organ tersebut.
Mulut sebagai pintu gerbang awal masuknya makanan menyerap nutrisi melalui proses yang panjang, mulai dari mengunyah makanan, mengalirkan nutrisi makanan yang diserap melalui pembuluh darah, hingga tersebar ke semua organ tubuh manusia. Jika salah satu proses terganggu, maka penyerapan nutrisi tidak akan berjalan sempurna.
Pada saat hamil, resiko timbulnya gangguan pada mulut lebih meningkat, karena pada saat itu terjadi pelebaran dan perlunakan pembuluh darah di gusi akibat adanya perubahan hormon kehamilan. Bila hal ini sampai terjadi, gusi akan menjadi lebih mudah berdarah dan dapat mengakibatkan hemoglobin mengalami penurunan saat kehamilan memasuki usia 7 bulan.
Gangguan mulut pada ibu hamil ini tidak boleh disepelekan, seperti contohnya; bila terjadi infeksi di mulut, jika dibiarkan begitu saja maka hal paling buruk yang mungkin terjadi adalah memicu lahirnya bayi prematur.
Lalu, bagaimana hal itu bisa terjadi? “Ibu hamil yang terkena infeksi mulut lebih berisiko dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Adanya bakteri yang masuk melalui pembuluh darah dan menyebarkan ke seluruh organ tubuh memicu timbulnya hormon oksitosin. Oksitosin diketahui menjadi penyebab timbulnya kontraksi ketika ibu akan melahirkan. Bila oksitosin keluar pada saat sebelum ibu melahirkan, maka bayi akan lahir prematur. Bila lahir prematur, maka si bayi berisiko mengalami adanya kelainan.” Ungkap drg. Ratu Mirah saat ditemui pada briefing BKGN 2015 di Jakarta.
AJG
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR