Tabloid-Nakita.com - Emosi memang masalah yang kerapkali dialami banyak orang. Namun, saat hamil sebaiknya Ibu dapat menahan emosi atau jangan sampai terpancing emosi karena lingkungan sekitar yang membuat Ibu kesal.
Lalu, apa alasannya tidak boleh emosi saat hamil?
Marah-marah atau mudah terpancing emosi dapat berisiko terserang hipertensi atau tekanan darah tinggi. Nah, jika pada Ibu hamil selain dapat berisiko terkena hipertensi juga emosi saat hamil dapat memengaruhi karakter anak Ibu nantinya.
Hal itu dikarenakan detak jantung ibu adalah detak jantung janin, helaan napas ibu membuai bayi yang masih berada dalam kandungan. Jadi, ketika dilanda emosi yang berlebihan, akan membuat napas dan jantung Ibu berdetak lebih kencang. Kondisi ini sudah tentu mengganggu kenyamanan bayi Ibu.
“Seringlah tertawa, pelajari segala sesuatu mengenai proses kelahiran normal dan jauhi orang-orang yang suka membuat Anda kesal dan ketakutan,” saran Dr Marian Tompson, pendiri La Leche League International dan ibu dari tujuh orang anak.
Kalau Ibu memiliki teman dengan kepribadian supel, ramah, lucu, dan gemar tertawa, sering-seringlah menghabiskan waktu bersama mereka. Karena lingkungan sosial memiliki peran penting dalam memengaruhi mood seseorang. Disarankan selama hamil, kelilingilah diri Ibu dengan orang-orang yang menyenangkan supaya Ibu juga tertular merasa senang.
Beberapa dari Ibu sekarang mungkin sedang mengalami masa-masa sulit kehamilan dan tidak mendapat dukungan yang layak sesuai kebutuhan Ibu. Tidak perlu malu untuk membicarakan masalah Ibu kepada teman yang dapat dipercaya atau siapa saja yang menurut Ibu bisa membantu.
Lebih baik lagi, ciptakan keintiman yang lebih dari biasanya dengan suami tercinta. Momen intim dengan suami merupakan penawar stres paling mujarab bagi perempuan yang tengah mengandung. Mengenai hal ini, Ibu pasti setuju, kan?
KOMENTAR