Tabloid-Nakita.com - Di trimester 3 perut Ibu akan semakin membesar. Namun tak dapat dimungkiri, bahwa semakin besar janin, semakin besar pula kemungkinan Ibu hamil menghadapi “kebiasaan-kebiasaan” baru. Salah satunya, semakin sering pergi ke toilet untuk pipis alias beser. Bila terjadi di malam hari, sudah tentu akan mengganggu jam tidur Ibu.
Kondisi tersebut adalah hal yang wajar, terlebih lagi pada minggu-minggu akhir kehamilan, yaitu minggu ke-32 dimana kepala janin mulai memasuki jalan lahir. Rahim yang semakin besar membuat kantung kemih makin terdesak, sehingga kapasitasnya menjadi berkurang dan hanya bisa menyimpan cairan lebih sedikit dari biasa. Tak heran bila sebentar-sebentar Ibu ingin pipis.
Bahkan bukan tak mungkin Ibu seringkali tidak dapat menahan pipis alis mengompol yang dapat membuat daerah sekitar organ kelamin menjadi lembap lantaran urine yang tak bisa ditahan. Setelah melahirkan pun, kejadian ini bisa berlanjut sampai rahim kembali mengecil dan otot pada kantung kemih kembali normal.
Walau keadaan ini cukup mengganggu, bukan berarti Ibu boleh mengurangi minum apalagi sengaja menahan pipis. Bisa-bisa membuat Ibu berpotensi terkena ISK (infeksi saluran kemih) hingga kontraksi dini.
Bila sedang berada di tempat umum yang jauh dari toilet, menahan pipis mungkin menjadi satu-satunya pilihan. Namun, saat Ibu berada di kantor atau rumah, sebaiknya ikuti saja keinginan buang air kecil tanpa menunda-nunda.
Menahan pipis bisa membuat urine yang terlalu lama tertampung di kantung kemih terinfeksi kuman. Karena jarak antara saluran kencing perempuan dengan kantung kemih terbilang dekat, kuman yang ada di vagina dengan mudah menyeberang naik, lalu berkembang subur pada urine di kantung kemih dan akhirnya menyebabkan ISK. Gejala yang patut diwaspadai ialah terasa nyeri saat pipis, terlebih bila terasa panas dan perih. Ibu juga kerap anyang-anyangan atau kepengin pipis terus walau tak ada cairan yang keluar. Bila sudah parah, badan Ibu bisa meriang dibuatnya.
Kejadian ini juga berpotensi membuat Ibu mengalami kontraksi dini. Andai kontraksi terus berlanjut, air ketuban bisa saja pecah sebelum waktunya dan terjadilah kelahiran prematur hanya karena hal kecil, yaitu menahan pipis.
KOMENTAR