Tabloid-Nakita.com - Hipotensi adalah penurunan tekanan darah karena perubahan hormonal dan sirkulasi darah selama kehamilan. Tekanan darah menurun karena terjadi peningkatan volume darah dalam sirkulasi dan pembuluh-pembuluh darah melebar. Selain itu, seiring membesarnya rahim juga membuat tekanan pada pembuluh darah semakin besar.
Meski hipotensi bukanlah penyakit karena termasuk normal terjadi dalam masa kehamilan, namun kehati-hatian tetap diperlukan. Pasalnya, hipotensi dapat berbahaya jika menyebabkan gejala berat, seperti: perdarahan, nyeri kepala hebat, gangguan penglihatan, nyeri dada, sesak napas, dan kelemahan pada salah satu bagian sisi tubuh. Pada kasus-kasus tersebut, dapat menyebabkan kerusakan seluruh organ tubuh, mulai ginjal, liver, jantung, dan lainnya.
Tentu mencegah jauh lebih baik ya, Bu. Untuk itu, jangan pernah mengabaikan jadwal kunjungan rutin ke dokter guna memeriksakan kehamilan. Pasalnya, saat kunjungan antenatal itu, tekanan darah Ibu hamil akan diukur sehingga bisa diketahui ada-tidaknya masalah pada tekanan darah.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan hipotensi, yaitu:
1. Segera istirahat (duduk atau tidur) jika merasa pusing. Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuh.
2. Hati-hati ubah posisi tubuh. Hindari perubahan posisi yang terlalu cepat, seperti: berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau tidur. Lakukan perlahan-lahan dan hati-hati.
3. Usahakan selalu untuk tidur dengan posisi miring kiri supaya aliran darah balik ke jantung dan otak meningkat. Berbaring telentang justru menyebabkan rahim menekan pembuluh darah, yang bisa membatasi aliran darah dan tekanan darah pun menjadi turun.
4. Perhatikan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang. Penuhi kecukupan kalori, protein, vitamin, dan lainnya sehingga terhindar dari gejala hipotensi. Makanlah dalam porsi kecil dengan frekuensi sering.
5. Konsumsi banyak air dan cairan lain untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi juga bisa menyebabkan tekanan darah rendah. Karena itu, perhatikan asupan cairan tubuh mamil dengan minum setidaknya 8—10 gelas per hari.
6. Berolahraga secara teratur. Latihan ringan dan berjalan kaki bisa mencegah gejala tekanan darah rendah karena aktivitas ini akan meningkatkan sirkulasi darah. Kurang berolahraga dapat menyebabkan pembuluh darah terlalu lentur sehingga tekanan darah menjadi rendah.
7. Beristirahatlah yang cukup dan tepat waktu. Hindari melakukan aktivitas berat yang membuat gejala tekanan darah rendah muncul. Hindari kelelahan dan pastikan jam tidur Ibu hamil cukup.
8. Hindari obat-obatan penghilang gejala sakit, seperti pusing, sakit kepala. Obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit harus diberikan atas nasihat dokter. Ingatlah, mamil tidak boleh minum sembarang obat.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
KOMENTAR