Tabloid-Nakita.com - Seiring dengan pertumbuhan janin yang semakin pesat, kebutuhan gizi Ibu hamil pun ikut meningkat. Sayangnya, banyak Ibu hamil yang justru salah kaprah dengan menganggap, semakin banyak makan, maka gizi Ibu akan bertambah banyak.
Padahal, faktor kualitas makanan juga tak kalah penting dalam pemenuhan gizi kala hamil. Mitos tentang pantangan makanan untuk Ibu hamil juga kerap membuat banyak Ibu enggan mengonsumsi walaupun makanan itu sehat. Ada pula Ibu hamil yang memutuskan diet karena takut mengalami kegemukan, baik pada si Ibu sendiri maupun janinnya. Hal-hal inilah yang kadang membuat supan gizi Ibu menjadi tak tercukupi.
Jadi, apa yang perlu Ibu lakukan agar AKG terpenuhi? Nah, berikut ada empat langkah yang perlu Ibu lakukan:
1. Merancang asupan makanan.
Cara mudah untuk memastikan bahwa komposisi gizi dalam piring Ibu sudah seimbang ialah memperbanyak variasi makanan dengan porsi yang seimbang. Terdiri dari:
- Zat gizi makro berupa karbohidrat (nasi/roti/mi/kentang) sekitar 50—60%, protein (ayam/ikan/daging/telur/tahu/tempe) 15—20%, dan lemak (daging berlemak/makanan mengandung santan/avokad) sebanyak 25—30%.
- Zat gizi mikro berupa mineral dan vitamin. Mineral yang sebaiknya dipenuhi ialah zat besi (daging merah tapa lemak/kuning telur/bayam/ kangkung/brokoli) yang menyokong sel darah merah untuk membawa oksigen dan mencegah anemia. Lalu, vitamin B kompleks (kacang-kacangan) yang membantu metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat menjadi energi, juga melancarkan proses pernapasan di dalam sel. Bila semua tercukupi, diharapkan proses persalinan akan berjalan dengan baik.
- Air yang cukup. Saat hamil, Mama membutuhkan air lebih banyak dari biasanya.
2. Sedia camilan sehat.
Selain makan besar 3 kali sehari, selipkan snack sehat sebanyak 2—3 kali pada pagi dan sore. Bisa berupa buah, olahan kacang hijau, atau camilan sehat lain. Hindari makanan atau minuman terlalu manis yang mengandung kalori tinggi namun memiliki nilai gizi rendah. Makanan/minuman jenis ini bisa membuat Ibu kegemukan namun AKG tak terpenuhi. Begitu juga dengan snack yang mengandung garam tinggi, seperti: chips, kerupuk, dan lainnya.
3. Lengkapi dengan susu.
Susu merupakan sumber kalsium yang baik untuk Ibu hamil. Sejak awal kehamilan hingga trimester 3, janin menggunakan kalsium yang ada pada tubuh Ibu agar bisa berkembang. Dengan demikian, Ibu memerlukan asupan kalsium pengganti untuk kesehatan diri maupun janin dalam kandungan. Kalsium juga bisa Ibu penuhi dengan mengonsumsi sayur-sayuran atau jenis ikan yang bisa dimakan bersama dengan tulangnya, semisal ikan teri.
4. Diet bukan berati memangkas semuanya.
Ada beberapa alasan Ibu hamil perlu mengurangi asupan makanan, entah karena kegemukan atau penyakit tertentu. Selain kurang gizi, kegemukan ternyata juga berdampak pada kesehatan janin, seperti gangguan metabolisme yang membuat janin berisiko diabetes. Selain itu, bayi yang terlalu besar tentu akan membuat proses persalinan menjadi lebih sulit.
Namun, diet bukan berarti memangkas semua makanan, melainkan menghindari makanan berkalori tinggi dan menggantinya dengan makanan bergizi baik. Misalnya, mengganti roti putih dengan roti gandum utuh, mengganti beras putih dengan beras merah atau oatmeal. Lalu, mengurangi makanan berlemak tinggi, seperti: daging berlemak, santan, serta makanan dan minuman manis.
Dengan empat langkah di atas, selain kecukupan gizi Ibu dapat terpenuhi, perkembangan janin pun optimal, diharapkan persalinan berjalan lancar.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR