Tabloid-Nakita.com - Apakah memelihara kucing saat hamil dapat membahayakan janin? Jawabannya, mungkin. Namun, tenang saja, risiko itu bisa diperkecil, bahkan ditiadakan, dengan membuat beberapa perubahan rutinitas antara ibu hamil dan hewan kesayangan agar tak mengganggu kehamilan.
Lalu, apa kiat agar aman memelihara kucing saat hamil?
1. Hindari diri dari risiko Toksoplasma
Jika dulu sebelum hamil mengganti pasir toilet si kucing adalah tugas Ibu, sekarang tidak boleh lagi. Sebab, kotoran kucing dapat membawa parasit toxoplasma gondii yang menyebabkan toxoplasmosis (toksoplasma), jenis infeksi yang dapat menyebar ke manusia. Parasit Toxoplasma gondii dapat menembus plasenta dan membahayakan janin. Kista toksoplasma biasanya menetap di otak janin, menyebabkan berbagai gangguan saraf, misalnya gangguan saraf mata yang memicu kebutaan. Selain itu, janin juga berisiko lahir dengan ukuran kepala besar dan berisi cairan, yang kita kenal dengan istilah hidrosefalus.
2. Berbagi tugas dengan suami
Selama Ibu hamil, biarkan pasangan Ibu yang mengurus kotoran si manis untuk sementara waktu. Cucilah tangan setiap habis membelai kucing, sebab kista toksoplasma bisa menempel di bulunya.
Jenis kista ini hidup dalam otot berbagai hewan lainnya. Penularan bisa terjadi apabila Ibu memakan daging yang diolah mentah atau dimasak setengah matang yang kebetulan mengandung kista toksoplasma.
Untuk itu, pastikan makanan Ibu matang dengan sempurna. Toksoplasma juga bisa hidup di tanah dalam jangka waktu cukup panjang. Jadi, gunakan sarung tangan setiap kali berkebun, dan cuci tangan sehabis memegang makanan-makanan mentah.
KOMENTAR