Tabloid-Nakita.com - Kehamilan adalah sesuatu yang sementara, tapi mengetahui dan menemukan cara tepat untuk menghadapi percekcokan kini akan memberikan dampak positif pada hubungan Anda dengan pasangan kelak. Faktor paling penting dalam menentukan hubungan bahagia usai bayi dilahirkan adalah kualitas dari hubungan Anda selama masa kehamilan. Ini menjadi sangat penting, sebab menjadi orang tua baru bisa menjadi ancaman terbesar atau hal terbaik yang pernah Anda dan pasangan alami. Studi yang dilakukan Department of Psychology di The University of Washington and The Relationship Research Institute pada tahun 2005, menemukan 67% pasangan mengalami penurunan signifikan pada kualitas hubungan mereka setelah menjadi orang tua baru.
Saat pertengkaran terjadi, biasakan untuk tidak menghakimi dan mendesak. Terkadang kita pun tidak tahu kenapa kita bertengkar. Jadi, bersiaplah menghadapi ketidakcocokan yang akan terjadi selama masa kehamilan, Berikut 3 topik pertengkaran umum yang terjadi saat kehamilan:
Masalah #1 Nama anak.
Nama adalah doa. Karena itu pemilihan nama buat anak bukanlah perkara yang mudah dilakukan. Mungkin Anda menginginkan nama anak yang benar-benar unik, sedangkan pasangan Anda mau nama yang masuk top 10 dari daftar nama populer. Atau lebih pelik lagi: Anda selalu memimpikan anak Anda kelak menyandang nama yang sama seperti kakek Anda, tapi nama itu mengingatkan memori buruk pada suami. Memberi nama anak adalah masalah yang besar, dan ini bisa menjadi sebuah perdebatan yang panas.
Selesaikan dengan: Jangan memaksa suami untuk segera merubah pikiran mereka saat itu juga, sebab ini akan memicu pertengkaran yang lebih luas dan panas. Lebih baik lakukan diskusi lain waktu saja, ketika Anda berdua sudah sama-sama tenang. Tanyakan pendapat masing-masing tentang arti nama yang diinginkan dan kenapa nama itu memiliki nilai yang penting untuknya. Cobalah untuk masuk dalam pemahaman yang lebih dalam tentang motivasi pasangan Anda mengenai nama tertentu. Proses pencarian nama bayi akan membutuhkan kompromi yang besar dari kedua belah pihak, sehingga Anda juga perlu meredam sedikit rasa egois yang ada.
Masalah #2 Terlalu egois.
Anda kesal sebab kesibukan pekerjaan membuat pasangan suka mangkir menemani Anda cek ke dokter dan USG. Pasangan Anda kesal karena merasa Anda terlalu terobsesi dengan kehamilan dan tidak pernah membicarakan hal yang lain lagi. Kondisi ini memang sering muncul pada orang tua baru, dimana mereka belum bisa menempatkan peran dan tanggung jawab mereka dengan baik.
Selesaikan dengan: Carilah beberapa teman yang bisa beri dukungan dan bersimpati dengan kaki bengkak Anda dan pemeriksaan dokter yang tak kunjung berakhir. Lalu, beritahukan ke pasangan apa yang sebenarnya Anda inginkan selama masa dan setelah kehamilan. Ingat, pasangan tidak bisa menebak apa yang Anda butuhkan, jadi Anda perlu memberitahu terlebih dulu.
Tema besarnya adalah kepercayaan. Kedua belah pihak harus tahu bahwa kehamilan adalah sesuatu yang mesti dilakukan bersama. Katakan pada pasangan bagaimana rencana Anda membagi waktu untuk dirinya dan si bayi, jadi suami akan percaya bahwa perubahan ini tidak akan mengeluarkannya dari daftar orang penting dalam hidup Anda.
Masalah #3 Hubungan intim.
Kehamilan membuat Anda tampak seksi dan ukuran payudara pun menjadi lebih besar, biasanya kondisi ini akan membuat pasangan Anda tidak bisa menahan nafsu mereka. Sedangkan, satu-satunya hal yang Anda inginkan adalah keintiman bersama bantal, atau kekhawatiran tentang masalah seks selama kehamilan.
KOMENTAR