TabloidNakita.com – Jika Mama tergolong rentan terhadap sakit kepala jenis ini, kemungkinannya saat hamil Mama juga akan mengalaminya, dan sayangnya, sakit kepala saat hamil biasanya efeknya lebih berat daripada saat tidak mengandung. Para ahli belum bisa mengetahui dengan pasti mengapa kehamilan cenderung membuat kepala Mama lebih sering terasa sakit. Mereka berasumsi pelaku utamanya adalah hormon yang mengambil alih tubuh Mama. Volume darah dan sirkulasi yang meningkat menjadi tersangka kedua, khususnya di awal kehamilan. Selain itu, bila Mama terbiasa mengonsumi kafein dan menghentikannya secara tiba-tiba karena hamil, kepala Mama juga akan terasa berdenyut-denyut.
Daftar tersangka lainnya yang bisa menimbulkan sakit kepala saat hamil bisa dimulai dari kurang tidur, kelelahan secara umum, sinusitis, alergi, mata lelah, stres, depresi, lapar, dan dehidrasi.
Sakit kepala yang menyerang di trimester pertama kemungkinan akan berkurang atau bahkan menghilang di trimester kedua. Hal ini disebabkan banjir hormon yang melanda telah mulai stabil dan tubuh Mama mulai terbiasa dengan perubahan kimia yang ia sebabkan.
Kebanyakan sakit kepala saat hamil memang terasa menjengkelkan tapi tidak berbahaya. Meski begitu sakit kepala juga bisa menjadi pertanda akan masalah yang lebih serius. Jika Mama pertama kali mengalami migrain atau sakit kepala hebat lainnya saat hamil, Mama mungkin memerlukan evaluasi medis menyeluruh untuk memastikan tidak adanya hal mengkhawatirkan yang menyertai.
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR