2. Usahakan memberikan ASI pada saat bayi sedang lapar
Hisapan yang terlalu kuat akan menimbulkan rangsangan ASI yang kuat sehingga produksi ASI akan meningkat, sehingga untuk anda yang memiliki masalah dengan produksi ASI meningkat,berikan ASI pada bayi secara perlahan ketika hisapan bayi pelan pelan.
3. Perhatikan Posisi Bayi ketika sedang diberikan ASI
Pada saat bayi diberikan ASI perhatikan posisinya, usahakan untuk memberikan asi dengan posisi bayi yang duduk menghadap anda, anda dapat miring ke belakang sehingga dapat memperlambat aliran susu atau anda dapat menyusui dengan badan berbaring miring dan letakan anduk di bagian bawah payudara sehingga menampung tetesan air susu.
4. Hentikan ketika bayi kewalahan mendapatkan ASI
Terlalu banyak produksi ASI akan menyebabkan kewalahan pada bayi ketika menghisapnya sehingga hentikan menelan susu terlalu cepat ketika alirannya deras, biarkan bayi anda bersendawa terlebih dahulu sebelum melanjutkannya memberikan ASI pada bayi.
5. Kurangi dengan Suplai Air Susu
Anda dapat mengurangi dengan cara suplai air susu hingga habis, setelah itu anda bayi dapat memberikan ASI kembali, hal ini akan membantu dalam mengurangi tekanan terlalu penuh sehingga teknik ini dirasa akan membantu anda dalam mengurangi produksi ASI dalam waktu 24-48 jam.
Dengan demikian bagi anda yang memiliki masalah dengan produksi ASI yang terlalu tinggi sebaiknya jangan terlalu khawatir apabila dialami ketika awal kehadiran buah hati anda, yaitu di minggu pertama kehadirannya sedangkan apabila sudah menggangu aktivitas anda dan membuat bayi anda tidak nyaman, salah satunya dikarenakan bayi tidak nyaman dengan aliran yang terlalu deras dari ASI, lakukan penanganannya dan jangan hentikan pemberian ASI hingga minimal usia enam bulan kelahirannya. Apabila anda tidak dapat menanganinya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang terbaik untuk anda.
KOMENTAR