Tabloid-Nakita.com - Rasa madu yang manis membuat banyak orang yang menyukainya. Selain itu, madu juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan bahkan dapat berfungsi untuk memberantas bakteri dalam tubuh. Sayangnya, pemberian madu pada bayi tidak disarankan karena dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan si kecil.
Memberikan madu kepada bayi berbahaya jika diberikan kepada bayi di bawah satu tahun tidak disarankan karena dapat berisiko menyebabkan bayi mengalami sembelit, menurunnya tingkat kesadaran bayi, pusing hingga mengalami kesulitan menelan serta sering menangis. Biasanya efek tersebut akan bereaksi 8 hingga 36 jam setelah bayi mengonsumsi madu.
Baca: Bayi yang Lahir Caesar Lebih Rentan Sakit?
Meski kasusnya jarang, penyakit tersebut bisa berakibat serius. Ahli dari The Food Standards Agency, Inggris, menyebut pada bayi yang sistem pencernaannya belum sempurna, bakteri Clostridium botulinum bisa berkembang dan memproduksi racun mematikan penyebab botulisme.
Hal tersebut terjadi karena sistem pencernaan bayi di bawah usia satu tahun belum cukup matang dalam mencerna madu, sehingga membuat senyawa botulinum yang ada pada madu berkembang biak pada usus bayi.
Pemanis alami yang didapat dari lebah memiliki kandungan spora Clostridium botulinum yang diperoleh saat lebih mengambil makanan dari tanah atau tumbuhan. Spora Clostridium botulinum yang terdapat pada madu akan dapat bertahan hidup pada usus dan mengeluarkan racun botulinum.
Baca: Waspada Perut Kembung Pada Bayi
Senyawa botulinum tidak berbahaya untuk orang dewasa karena sistem pencernaan orang dewasa memiliki tingkat keasaman yang tinggi sehingga dapat menghilangkan efek racun dari senyawa botulinum. Hanya saja, hal tersebut tidak berlaku pada bayi yang kadar asam dalam ususnya masih terbilang lemah sehingga belum kuat dalam menangkal efek racun botulinum yang ada pada madu.
Nah, jika Mama sudah terlanjur memberikan madu kepada bayi di bawah usia satu tahun. Mama disarankan untuk segera memeriksakan kesehatan si kecil ke dokter untuk mencegah ia mengalami keracunan senyawa botulinum dan agar segera mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pada dasarnya tidak semua madu memiliki kandungan toksik botulinum. Banyak masyarakat dan orangtua yang telah terbiasa memberikan madu sejak usia anak mereka masih bayi bahkan ketika anak usianya kurang dari satu tahun dan tidak terjadi reaksi yang serius atau keracunan botulisme. Keracunan ini sendiri memang merupakan kondisi yang jarang terjadi. Namun, tidak menutup kemungkinan jika hal tersebut bisa saja terjadi pada si kecil. Untuk itulah, akan lebih baik dan lebih bijak jika Mama dan Papa dapat menghindari sumber penyakit.
Baca: Harganya Rp31 juta, Kereta Bayi Anak Raffi-Gigi Enggak Bisa Belok
Oleh karena itulah, madu untuk bayi sangat tidak dianjurkan, meski telah dikenal sebagai salah satu pengobatan alami penghilang batuk dan panas dalam.
Sumber: KidsHealth.org
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR