Nakita.id - Untuk menghindari pengaruh negatif gadget, banyak orangtua yang membatasi batas waktu penggunaannya bagi Si Kecil.
Padahal taukah Moms dan Dads bahwa membatasi lama waktu penggunaan tersebut ternyata tidak mempengaruhi Si Kecil?
BACA JUGA: Waduh! Akibat Terlalu Steril Anak Mona Ratuliu Justru Terkena Alergi
Kara Andrea Handali Psikolog Pendidikan dari Tiga Generasi menjelaskan, lama waktu penggunaan gadget tidak mempengaruhi anak.
Terutama kesejahteraan psikologisnya.
Bukan tanda alasan, hal tersebut telah dibuktikan oleh sebuah penelitian terbaru yang dilakukan Oxford University pada tahun 2017 lalu.
Dimana penelitian yang terbit dalam jurnal Child Development tersebut tidak menemukan kolerasi yang konsisten antara lama waktu atau durasi penggunaan gadget dengan konsentrasi, ketertarikan, emosi, dan rasa keingintahuan anak akan sesuatu.
"Jadi kita tidak bisa semata-mata melihat kalau misalnya anak umur 5 tahun pakai gadget 5 jam maka dia akan gak bisa konsentrasi, bukan seperti itu.
Tapi lebih ke ketika anak pakai gadget sebenarnya apa yang dia lakukan dengan gadget itu dan apa sebenarnya hal-hal yang dia dilewatkan," jelas Kara saat ditemui dalam 'Festival Ibu dan Buah Hati di kawasan Tanggerang Selatan, Minggu (6/5).
BACA JUGA: Anemia Bisa Kurangi IQ Anak Hingga 20 Poin Secara Permanen Jika Tidak Segera Diatasi
Berdasarkan penelitian tersebut, Kara menjelaskan bahwa bukan lama waktu atau durasi penggunaan gadget yang mempengaruhi anak, melainkan hal-hal yang anak lewatkan saat bermain gadget.
"Misalnya anak dibawah usia 5 tahun kan mereka belajar dengan kelima indranya, jadi mereka belajar itu lewat memegang, lewat melihat, dan lain-lain.
Sehingga bayangkan jika dalam satu jam dia pakai untuk bermain gadget saja, dimana dia hanya diam dan menonton. Padahal satu jam yang dia lewatkan itu dia bisa bermain dengan mengeksplorasi kelima indranya," tegas Kara.
Untuk itu, dibandingkan harus membatasi waktu penggunaan gadget, Kara lebih menyarankan untuk memantau aktivitas anak saat menggunakan gadget.
Dengan begitu, orangtua pun mengetahui apa yang dilakukan anak dan terlibat langsung dengan penggunaan gadget anak.
"Carilah konten-konten di gadget yang bisa diaplikasikan ke kehidupan nyata.
Misalnya belajar masak tetapi nontonnya di gadget, kemudian nanti masaknya beneran. Atau misalnya anak-anak usia SD atau TK itu kan suka bergerak dan nonton video-video youtube, maka carilah video-video yang memang banyak geraknya.
Sehingga video itu bukan supaya anak diam tetapi justru sebagai media anak belajar juga. Entah belajar nari, belajar nyanyi, dan lain sebagainya," jelas Kara.
BACA JUGA: Ini Syarat dan Cara Mengurus Kartu Identitas Anak Tanpa Perlu Repot
Kara pun mengingatkan orangtua agar kembali memahami hubungan anak-anak zaman sekarang yang tidak bisa terpisahkan dengan dunia digital atau pemakaian gadget.
Sebab tak dapat dipungkiri, mereka telah lahir dan tumbuh bersama pemakaian kedua hal tersebut.
"Jadi jangan pokoknya sama sekali gak boleh pakai gadget.
Sebab anak SD zaman sekarang tugas-tugasnya sudah menuntut mereka untuk menggunakan gadget dan mencari di internet.
Jadi kalau misalnya orangtuanya benar benar ketat banget gak boleh pakai gadget sedangkan sekolahnya menyuruhnya mencari di internet, maka anaknya akan kesulitan sendiri," tegasnya.
BACA JUGA: Cara Mudah Kupas Buah Nangka Tanpa Lengket di Tangan, Hanya 2 Menit!
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR