Tabloid-Nakita.com - Selama masa kehamilan Mama disarankan untuk menjaga kesehatan agar janin dalam kandungan dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan sehat. Nah, jika pertumbuhan bayi dalam kandungan mengalami kegagalan dapat membuat bayi menderita atresia ani.
Atresia ani atau anus imperforate adalah kondisi di mana bayi tidak memiliki lubang anus atau tidak sempurnanya bentuk anus, misalnya anus cekung ke dalam, anus rata atau anus tidak terhubung langsung dengan rektum. Kondisi tersebut biasanya terjadi karena adanya kelainan bawaan (congenital).
Lalu, apa penyebab bayi menderita atresia ani:
1. Gagalnya pertumbuhan bayi saat ia masih berada di dalam kandungan
2. Terjadinya gangguan perkembangan pada embriologik di daerah usus, rektum dibagian distal serta traktus urogenitalis yang umumnya terjadi antara minggu ke empat hingga minggu ke enam kehamilan.
3. Putusnya saluran pencernaan dari atas daerah anus. Kondisi itulah yang membuat bayi lahir tanpa memiliki lubang anus.
4. Berkaitan dengan down sindrom.
Akan tetapi, bayi yang mengalami kelainan atresia ani memiliki bentuk yang berbeda-beda, seperti berikut:
1. Memiliki selapur pada saat pembukaan anus sehingga membuat proses pengeluaran feses tidak berjalan dengan baik.
2. Rektum atau saluran akhir usus besar tidak terhubung dengan lubang anus.
3. Salahnya letak lubang anus dari tempat seharusnya.
4. Rektum terhubungan dengan saluran kemih dan tidak terdapat pembukaan anus.
Untuk mengetahui apakah si kecil menderita penyakit menyeramkan tersebut. Disarankan agar para orangtua dapat mengenali gejalanya, berikut ini:
1. Anus tidak terletak pada tempatnya atau bahkan tidak ada anus
2. Terjadinya pembengkakan pada perut bayi
3. Bayi tidak dapat buang air besar selama 24 sampai 48 jam setelah ia lahir
4. Pada bayi perempuan, maka letak anus sangat berdekatan dengan vagina.
5. Bayi mengeluarkan feses dari pangkal penis, vagina, uretra atau skrotum.
Atresia ani biasanya sudah dapat terlihat sejak ia lahir. Saat si kecil menderita penyakit ini, tentunya membutuhkan perawatan ekstra dan khusus. Biasanya dokter akan melakukan operasi pada beberapa bagian organ yang cacat. Akan tetapi, jika rektum berhubungan dengan organ-organ lainnya. Maka organ lainnya tersebut juga harus diperbaiki.
Sumber: nlm.nih.gov
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR