Tabloid-nakita.com - Beberapa penelitian telah menungkapkan bahwa bayi yang dilahirkan secara normal memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik ketimbang bayi yang dilahirkan secara caesar. Alasannya, dengan persalinan normal bayi memiliki kesempatan berkontak langsung dengan bakteri-bakteri dengan jalan lahir yang dilaluinya, yang akan berkembang di ususnya dan membentuk imun tubuh. Lalu, benarkan bayi yang lahir caesar lebih rentan sakit?
Berbeda dengan bayi yang lahir caesar, mereka tak mendapat kontak secara langsung dengan bakteri karena prosesnya yang sangat steril, sehingga lebih rentan dengan sistem imunnya. Hal inilah yang menimbulkan bayi dengan lahir caesar lebih berisiko terkena alergi, infeksi, asma, juga gangguan kesehatan lainnya. Tapi, ini tak berlaku untuk semua bayi.
Dari sebuah studi yang melibatkan 5000 anak-anak, peneliti dari School of Nursing di La Trobe University in Melbourne mengatakan, mereka menemukan bahwa bayi yang dilahirkan caesar tak terikat langsung dengan resiko kesehatan anak-anak di masa anak-anak. Ada faktor lain yang mempengaruhi masalah kesehatan anak, bukan karena bagaimana anak itu dilahirkan.
Dalam penelitian tersebut, setelah mereka melihat perkembangan anak-anak dari usia bayi hingga 7 tahun, awalnya ditemukan bahwa anak-anak yang dilahirkan caesar lebih mungkin mengalami gangguan medis di usia 2-3 tahun, lebih banyak mengonsumsi obat dokter di usia 6-7 tahun, serta lebih mudah gemuk di usia 8-9 tahun. Namun, masalah itu ditemukan karena adanya masalah dengan pemberian ASI dan proses menyusui, berat badan ibu saat hamil, serta kondisi ekonomi.
Bayi yang lahir secara caesar dan diberikan cukup ASI memiliki kesejahteraan kesahatan yang sama dengan bayi yang lahir normal. Mengapa? Karena ASI terbukti memiliki imun yang baik untuk kekebalan tubuh bayi.
Seorang Dokter juga tidak mungkin akan melakukan caesar tanpa alasan medis tertentu. Anak yang lahir secara caesar juga bukan berarti ibu harus khawatir terhadap kesehatan jangka panjang sang anak. Hanya ada sedikit bukti yang mendukung bahwa caesar berdampak buruk pada kesehatan bayi.
Walaupun belum dipastikan caesar berdampak buruk bagi bayi, namun bisa menjadi masalah bagi ibu. Ketika dokter membuat ”lubang” pada perut ibu, bisa saja hal buruk terjadi, seperti kerusakan organ, pendarahan, maupun infeksi. Setelah operasi pun ibu juga lebih banyak mengalami rasa sakit.
Karena alasan itulah, ibu hamil disarankan untuk menjalani persalinan normal bila tak memiliki komplikasi kehamilan seperti sungsang, adanya masalah dengan jantung bayi, dan kondisi lain yang tak memungkinkan bayi dilahirkan secara normal. Para wanita sebaiknya bekerja sama dengan dokter dan bidan untuk melakukan proses persalinan yang terbaik untuknya.
Sumber: Kompas Health
KOMENTAR