Tabloid-nakita.com - Kehadiran smartphone di tengah-tengah masyarakat sedikit banyak telah membuat orang ketergantungan, tak terkecuali di kalangan ibu yang sedang menyusui atau kini dikenal dengan istilah brexting.
Brexting merupakan kepanjangan dari breastfeeding dan texting. Kebiasaan ini telah menjadi fenomena umum di mana ibu yang sedang menyusui, kini bisa mengakses segala informasi yang dibutuhkan melalui jaringan internet atau online pada smartphone.
Ibu tetap dapat terhubung dengan teman maupun keluarga dengan mengandalkan ponselnya, terlebih bagi ibu bekerja. Namun apapun alasannya, para ahli tidak menganjurkan hal demikian, karena hal ini dapat mengganggu proses pemberian makan kepada bayi.
Ibu yang sibuk dengan ponselnya akan menimbulkan kurangnya kepekaan terhadap kondisi bayi. Proses menyusui yang berlangsung sebenarnya mengajak bayi berkomunikasi untuk memberitahu apakah bayi sudah kenyang, masih lapar, merasa nyaman, atau mengalami kesulitan dalam menelan ASI. Apabila ini terlewatkan oleh ibu yang “asyik” dengan ponselnya, maka sangat mungkin bila bayi menyusu dengan cara yang salah atau tersedak.
Brexting juga dapat mengganggu pembentukan ikatan yang terjadi antara ibu dan bayi selama proses menyusui. Pasalnya, hubungan antara ibu dan bayi menjadi hal yang sangat penting di bulan-bulan pertama kehidupannya. Bila seorang ibu lengah akan hal ini, bayi dapat berisiko mengalami gangguan kecemasan di kemudian hari.
Brexting memang tidak selamanya buruk. Saat bayi terbangun di tengah malam misalnya, untuk mengusir rasa kantuk pada mata, melihat media sosial bagi ibu merupakan cara yang bisa dilakukan untuknya agar tetap terjaga.
Namun hal yang perlu diperhatikan adalah, pastikan kalau bayi dalam kondisi mengantuk atau tertidur saat menyusu sebelum melakukan brexting. Bila bayi dalam kondisi terjaga, sebaiknya singkirkan dahulu sejenak ponsel Anda untuk menatap buah hati dan mengajaknya bicara.
KOMENTAR