Agar dapat terhindar dari salah satu penyakit berbahaya ini, Rini pun merekomendasikan setiap wanita untuk mulai melakukan pemeriksaan secara rutin.
Misalnya dengan pemeriksaan pap smear, tes inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), atau HPV-DNA.
"Karena sekarang makin tinggi angka kejadiannya maka pemerintah pun makin aware. Saat ini ada beberapa cara untuk mengetahui kanker serviks.
Bahkan ada yang free karena adanya BPJS. Misalnya pemeriksaan IVA di berbagai puskesmas," jelas Rini.
Selain pemeriksaan, ia juga merekomendasikan setiap wanita untuk mulai mendapatkan vaksin HPV sejak berusia 11 tahun.
"Wanita dapat mulai vaksin sejak usia 11 tahun untuk mencegah virus HPV. Sebab risiko terlular virus ini di Indonesia semakin tinggi," ujarnya.
Tidak hanya wanita, seluruh pencegahan ini juga direkomendasikan untuk laki-laki.
Sebab meskipun tidak berbahaya dan menimbulkan efek apa pun, tetapi laki-laki dapat menjadi 'jembatan' yang menularkan virus HPV pada wanita.
"Bukan hanya wanita karena virus ini kan ditularkan karena kontak seksual, jadi di laki-laki juga bisa ada. Tetapi di laki laki tidak ada pengaruh apa pun. Namun bisa saja dia menularkan. Jadi mereka juga butuh pencegahan," tegasnya.
BACA JUGA: Riset Terbaru : Lamanya Bermain Gadget Tak Pengaruhi Konsentrasi Anak!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR