Tabloid-Nakita.com - Seorang bayi berusia 3 bulan di China dinyatakan buta akibat cahaya flash kamera. Menurut orangtua bayi tersebut, kebutaan ini terjadi saat seorang teman mengambil foto close-up wajah bayinya dari jarak yang sangat dekat tanpa mematikan lampu flash kamera lebih dulu.
Hal tersebut tentu saja membuat para orangtua khawatir terhadap efek kamera pada bayi mata. Terlebih lagi, kini mengabadikan dan berbagi foto anak di sosial media menjadi suatu kebanggan tersendiri.
“Orangtua bayi laki-laki tersebut menyadari ada yang salah pada pengelihatan bayinya, tidak lama setelah foto diambil,” menurut situs budaya ViralSpell, yang diterjemahkan dari bahasa Cina.
Ketika mereka membawa bayinya ke rumah sakit, “kerusakan matanya didiagnosis permanen dan dokter mengatakan tak bisa disembuhkan dengan operasi,” artikel tersebut juga menyatakan bahwa cahaya flash dari kamera merusak sel makula bayi tersebut, bagian dari mata.
Bisa jadi, dokter menduga bahwa bayi tersebut sudah buta matanya dan dokter menemukan kondisi fisiknya ketika mereka melakukan pemeriksaan. “Tapi menghubungkan kebutaan dengan mengambil foto dengan kamera, itu tidak benar,” ujar Levin tegas. “Tidak mungkin kamera dapat menyebabkan kerusakan mata. Flash kamera adalah cahaya yang menyebar, sehingga tidak berbahaya,” ia menjelaskan.
Hal yang sama berlaku untuk senter bahkan sinar matahari yang sangat terang. Menatap langsung pada matahari, di sisi lain memang bukanlah ide yang bagus untuk kesehatan mata. “Tapi, para bayi dengan sendirinya akan mengalihkan pandangan mereka, saat tak sengaja menatap matahari langsung,” katanya.
Satu-satunya hal yang perlu orangtua jauhkan dari anak-anak untuk melindungi penglihatan mereka adalah laser pointer. “Cahaya dari benda ini dapat merusak retina Anda,” kata Levin. Laser merupakan sumber cahaya yang sangat terfokus, yang dapat menyebabkan luka bakar. Meski begitu, saat laser pointer tertuju pada wajah bayi, tak perlu khawatir selama tak mengenai matanya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR