Tabloid-Nakita.com - Banyak orang khususnya Ibu yang bertanya-tanya apakah benar bayi bau tangan karena sering digendong?
Menurut Psikolog Viera Adella MPsi mengatakan bahwa setiap Ibu secara naluri memang akan lebih suka menggendong bayinya untuk mendapatkan kedekatan dan kelekatan dengan sang buah hati.
Selain itu, bayi pun juga butuh digendong oleh Ibunya sebab kegiatan itu merupakan salah satu bentuk perhatian dan kepedulian kita terhadap si bayi.
Disadari atau tidak, menggendong adalah perilaku melindungi yang tidak “kaku” dan terbatas. Menggendong bisa menjadi kegiatan yang sangat kreatif dan bisa dimodifikasi dalam berbagai bentuk, yang disesuaikan dengan tumbuh-kembang dan kematangan anak.
Tak hanya itu, perlu diketahui bahwa pada orang dewasa menggendong dijadikan simbol kasih sayang. Contoh saat pengantin baru menikah, maka sebagai wujud cinta si pria akan menggendong si wanita. Ini membuktikan bahwa menggendong pada dasarnya dinikmati dan dibutuhkan di sepanjang usia.
Menariknya, di kehidupan modern pun kita jumpai cukup banyak produk “alat gendong” yang praktis digunakan untuk membawa bayi kemana-mana tetapi tetap terlihat keren.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa negara-negara yang tidak punya budaya menggendong anaknya seperti di Amerika, saat dewasa rentan terlibat dalam masalah kriminal. Mereka kurang merasakan kehangatan. Sedangkan negara-negara yang anak-anaknya sering digendong ibunya menunjukkan fakta sebaliknya.
Jadi, tidak ada masalah bayi bau tangan karena sering digendong oleh Ibunya. Karena dibalik itu semua, menggendong bayi memiliki manfaat yang cukup besar untuk kehidupan sang buah hati ke depannya.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
KOMENTAR