Tabloid-Nakita.com - Bayi kerapkali mengalami bintil-bintil kecil berwarna merah berisi air yang disertai dengan kulit kemerahan pada kulitnya. Gangguan kulit ini biasa disebut sebagai biang keringat atau keringat buntet dan dalam bahasa ilmiahnya adalah miliaria. Biang keringat pada bayi ini terjadi karena tersumbatnya kelenjar keringat pada permukaan kulit.
Biang keringat pada bayi tentu saja sangat mengganggu kenyamanan si kecil. Hal itu dikarenakan, biang keringat menimbulkan rasa gatal dan terkadang juga dapat mengakibatkan kulit terasa panas.
Kondisi tersebut membuat bayi menjadi tidak nyaman, sehingga bayi biasanya akan menjadi rewel dan bahkan pola tidurnya pun ikut terganggu. Jika bayi tidak mendapatkan istirahat yang cukup maka kesehatannya pun akan turun atau mudah sakit.
Lalu, kenapa bayi lebih sering mengalami biang keringat dibandingkan orang dewasa?
Biang keringat memang lebih sering terjadi pada bayi, karena kulit bayi masih dalam proses perkembangan dan penyempurnaan. Kondisi tersebut membuat proses penyerapan dan pengeluaran keringat pun belum berjalan dengan baik. Akibatnya, bayi sering mengalami keringat yang berlebih.
Selain itu, perlu Ibu ketahui bahwa biang keringat pada bayi tidak hanya akan sekali terjadi, tetapi dapat terjadi berulang kali. Namun, umumnya biang keringat muncul jika suhu udara sedang panas. Oleh karena itu, saat bayi mengalami biang keringat segera ditangani dengan baik.
Biang keringat pada bayi jika tidak ditangani dengan tepat akan berisiko menjadi bisul yang berisi nanah. Terlebih lagi jika biang keringat sudah bersentuhan dengan kulit yang ada di kulit, maka biang keringat dapat berubah menjadi infeksi.
Ibu perlu lebih memerhatikan bagian tubuh bayi karena biang keringat biasanya muncul pada bagian tubuh yang terlipat dan banyak berkeringat, seperti ketiak, lipatan paha, siku dan lain-lainnya.
KOMENTAR