Tabloid-Nakita.com- Jangan heran, bila sesekali istri membentak suami dan gampang naik darah. Inilah yang berubah dalam pernikahan setelah punya bayi. Mengapa sikap istri berubah setelah punya bayi. Ini alasannya :
Perubahan itu tidak bisa dihindari, dan kadang tidak bisa dibicarakan.
Jika ada pasangan yang mengatakan bahwa tidak ada yang berubah dengan pernikahan mereka setelah punya bayi, berarti mereka tidak jujur. Karena awalnya hanya ada Anda dan pasangan, tapi kini ada Anda, pasangan dan si kecil. Ketika bayi datang, Anda akan sangat menyadari bahwa fokus hidup Anda hanya pada makhluk kecil tak berdaya yang sangat membutuhkan kehadiran Anda, pengawasan non-stop, dan perhatian yang tak terbagi. Kondisi ini dapat membuat dunia Anda terguncang, termasuk hubungan Anda dengan pasangan.
Mungkin Anda akan (sedikit) membenci pasangan.
Penggunaan kata ‘benci’ mungkin terlalu kasar, tapi Anda mungkin akan membentak suami lebih sering ketimbang biasanya. Anda menjadi cepat marah ketika pasangan pulang telat, Anda akan sering mengejek cara si dia memakaikan popok atau membuatkan susu untuk si kecil. Tapi ini bukan artinya Anda harus menyelesaikannya dengan perceraian, bukan? Banyak orang mengatakan ini merupakan sindrom baby blues, dan biasa terjadi akibat kombinasi perubahan hormonal dan kekurangan jam tidur. Sebenarnya kondisi ini norma kok. Karena pada akhirnya hormon Anda akan seimbang, jadi Anda pun harus berusaha untuk membuang mood jelek Anda.
Anda tidak merawat hubungan seperti yang seharusnya.
Apabila Anda memiliki waktu untuk menulis semua tugas yang harus dikerjakan dalam sehari, maka banyak hal pula yang nantinya Anda temukan tidak mungkin dilakukan. Termasuk melakukan quality time bersama suami. Semua orang menyarankan untuk merencanakan kencan malam, tapi Anda menolak. Sebab bagaimana bisa menikmatinya ketika pikiran Anda terus ke si kecil. Ingatlah bahwa Anda juga butuh waktu jeda, meski sebentar, dan menghabiskan waktu bersama pasangan. Jika itu sulit, selalu ingatkan diri untuk selalu mencobanya. Seiring berjalannya waktu, Anda pun akan terbiasa dan menyesuaikan diri untuk tidak terlalu terobsesi pada si kecil.
Seks bukan lagi sebuah prioritas.
Setidaknya untuk sementara, kehidupan seks Anda mengalami penurunan signifikan. Anda perlu menunggu sekitar 6 minggu usai persalinan sebelum boleh kembali aktif berhubungan intim. Tapi kenyataannya, ketika Anda sudah mengantongi ijin dokter, Anda sebenarnya belum begitu yakin ingin melakukannya. Faktor terlalu lelah, stres, perubahan mood, kekeringan di area vagina membuat Anda terkesan ‘malas’ untuk mengembalikan gairah seks Anda. Tentunya, tidak perlu memaksa diri jika belum siap, tapi Anda juga mengomunikasikannya kepada pasangan tentang apa yang terjadi sehingga si dia tidak berpikir kondisi ini adalah salahnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR