Tabloid-Nakita.com - Beda usia akan berbeda pula cara bayi menunjukkan tanda bahwa ia lelah dan perlu waktu tenang (me time). Bayi yang lelah akan menutupi area sekitar pipi dengan kepalan tangan, menarik-narik telinga, menggosok-gosok kelopak mata, mengisap jari, kedua lengan dan kaki sering menyentak, sering menguap, sering melengkungkan punggungnya ke depan dan ke belakang, matanya juga tidak fokus dan tampak sayu.
Ketika bayi sudah tenang (tak menangis), saat bayi tak berharap kita berada di sekitarnya, atau jika dia sudah terlihat sibuk sendiri, berceloteh tapi sudah menghindari kontak mata, menggelengkan kepala, atau sering menggeliat, inilah saatnya Mama harus memberikan me time pada bayinya. Ini tandanya bayi perlu waktu untuk bermain sendiri.
Lalu berapa lama idealnya me time bagi bay? Beberapa ahli memiliki berbagai pandangan mengenai me time untuk bayi. Menurut Hugh Bases, M.D., dokter spesialis tumbuh kembang anak dari Institute for Child Development di Hackensack University Medical Center, New Jersey, Amerika Serikat, fokus dan rentang perhatian bayi masih terbatas karena itu bayi perlu diberi waktu tenang untuk beristirahat dari berbagai stimulasi dan interaksi dengan orang-orang di sekitarnya, setidaknya 5—10 menit setiap harinya.
Namun Della mengingatkan bahwa rasa aman dan nyaman pada bayi berbeda-beda bergantung pada tingkat kegelisahan dan lingkungan di sekitarnya. “Kalau banyak gangguan di sekitarnya, pasti bayi akan cemas, gelisah, dan tak nyaman. Dengan kondisi seperti itu, ia pasti tidak akan bisa lama menikmati me time-nya. Jadi, saat ia menangis, itulah saat me time-nya selesai, karena bayi sudah membutuhkan Mama untuk menemaninya.
KOMENTAR