Tabloid-Nakita.com - Sebagai orang tua baru, Anda pasti masih sering dibuat bingung oleh banyak hal. Mulai dari cara menggendong, memandikan, mengartikan tangisan si bayi, hingga berurusan dengan feses si kecil. Yuk mengenal feses bayi.
Feses bayi memiliki beragam warna dan konsistensi yang bahkan orang tua berpengalaman pun mungkin belum melihat seluruhnya. Sehingga Anda pun mulai bertanya, bagaimana mengetahui feses si kecil normal atau tidak?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda butuh petunjuk dasar ini untuk membantu Anda mengenal beragam tipe feses dan menjelaskan apa saja yang dianggap normal dan tidak.
Petunjuk #1 Frekuensitas bayi buang air besar.
Ada banyak macam perilaku buang air besar yang normal pada bayi. Ada yang buang air setiap kali mereka selesai makan, dan ada yang hanya buang air sekali atau dua kali seminggu.
Yang perlu Anda digaris bawahi adalah feses anak Anda harus lembek. Jika keras dan kering, maka si kecil sedang alami konstipasi dan perlu bantuan untuk membuat proses buang air besar mereka kembali normal.
Bayi ASI biasanya buang air setiap kali mereka selesai menyusu, sekitar 6-10 kali sehari. Tapi masuk minggu ke-3 hingga minggu ke-6 atau seterusnya, bayi akan memperlambat proses tersebut dan mulai semakin jarang buang air besar.
Petunjuk #2 Bagaimana bentuk feses bayi.
Feses bayi yang baru lahir disebut meconium . Anda akan menemukan feses berwarna hijau kehitam-hitaman dan lengket. Bentuknya mirip seperti oli yang menempel di popok.
Meconium terbentuk dari cairan ketuban, lendir, sel kulit dan hal-hal lain yang masuk ke dalam rahum. Meconium tidak berbau, sehingga ini sering membuat para ibu tidak sadar saatnya mengganti popok si kecil.
Masuk hari ke-2 hingga ke-4, feses bayi akan memiliki warna yang lebih terang, seperti hijau tentara, dan tidak terlalu lengket. Kondisi ini merupakan sinyal bahwa bayi mulai mencerna ASI atau susu formula yang diberikan pada mereka.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR