Tabloid-nakita.com – Jika kulit bayi Ibu di area yang tertutup popok tampak teriritasi dan kemerahan, kemungkinannya bayi Ibu terkena ruam popok. Kulitnya mungkin juga sedikit bengkak dan terasa hangat saat Ibu menyentuhnya. Ruam popok bisa saja ringan—hanya ada sedikit bagian yang kemerahan seperti terkena biang keringat—atau berat, dengan benjolan merah yang menimbulkan rasa perih dan tersebar di sekitar perut dan paha sebelah dalam bayi Ibu.
Jika bayi Ibu terkena ruam popok, bukan berarti Ibu termasuk orangtua yang lalai. Menangani ruam popok adalah bagian dan masuk dalam satu paket perawatan anak, khususnya di tahun pertama kehidupan si kecil. Lalu apa saja yang menjadi penyebab ruam popok pada bayi? Ruam popok bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari makanan yang baru dikenalkan kepada bayi Ibu sampai urine bayi Ibu sendiri. Berikut ini beberapa penyebab ruam popok pada bayi:
Terlalu basah. Bahkan popok yang paling menyerap sekali pun akan meninggalkan rasa lembab pada kulit bayi Ibu. Dan ketika urine bayi Ibu bercampur dengan bakteri dari fesesnya, dia akan membentuk ammonia, yang bisa jadi sangat keras bagi kulit si kecil. Itulah sebabnya bayi yang sering BAB atau tengah menderita diare lebih rentan terhadap ruam popok. Meski anak-anak yang dibiarkan memakai popok kotor terlalu lama lebih cenderung mengalami ruam popok, anak mana pun yang memiliki kulit sensitif akan bisa menderita ruam popok, bahkan jika orangtuanya rajin mengganti popoknya.
Sensitif terhadap lecet atau pun bahan kimia. Ruam popok bayi Ibu mungkin merupakan hasil dari gesekan antara popok dan kulitnya, khususnya jika si kecil sensitif terhadap bahan kimia, seperti pewangi di popok sekali pakai atau deterjen yang dipakai untuk mencuci popok kainnya. Bisa jadi juga lotion atau bedak yang Ibu gunakan setelah mengganti popoknya tidak cocok dengan kulit anak Ibu.
Makanan baru. Umum bagi anak-anak untuk terkena ruam popok saat mereka mulai mengonsumsi makanan padat atau dikenalkan makanan baru. Makanan baru apapun akan mengubah feses bayi. (Asam di makanan tertentu, seperti stroberi dan jus buah, terutama sulit diatasi beberapa anak.) Selain itu makanan baru juga bisa meningkatkan frekuensi BAB anak Ibu. Bagi Ibu yang masih memberikan ASI kepada si kecil, kulitnya juga bisa bereaksi tehadap makanan yang Ibu santap.
Infeksi. Area kulit si kecil yang tertutup popok hangat dan lembab—yang sayangnya disukai bakteri dan jamur. Jadi mudah bagi infeksi bakteri atau jamur berkembang di area tersebut, khususnya di bagian celah dan lipatan kulit. (Sariawan adalah tipe infeksi jamur pada mulut. Beberapa anak yang menderita sariawan juga akan mengembangkan infeksi jamur yang berakhir dengan ruam popok.)
Antibiotik. Anak-anak yang harus mengonsumsi antibiotik (atau yang meminum ASI dari Ibu yang menggunakan antibiotik) terkadang terkena infeksi jamur karena obat itu menurunkan jumlah bakteri baik yang membantu melawan jamur serta bakteri jahat yang harus mereka hancurkan. Antibiotik juga bisa menyebabkan diare, yang juga bisa menimbulkan ruam popok.
Demikian lima penyebab ruam popok pada bayi. Untuk mengetahui cara mencegah dan mengatasi ruam popok, yuk baca artikel selanjutnya.
KOMENTAR