Tabloid-nakita.com - Banyak Mama baru yang bingung bagaimana mengganti popok bayinya. Mereka khawatir, salah sedikit bayi bisa terguling atau tergelincir. Padahal ada kiatnya agar Mama tenang dan nyaman mengganti popok. Berikut kiat-kiatnya:
- Jangan lepaskan kedua tangan dari bayi, sebab ia bisa jatuh saat popoknya sedang diganti, terutama ketika usia mereka mendekati empat atau lima bulan dan mulai bergulingan.
- Bila menggunakan popok kain berpeniti, gunakan peniti besar yang aman. Simpan dalam kotak yang tidak dapat dijangkau bayi. Saat mengganti, hindari menjepit peniti di mulut, karena bayi akan meniru kebiasaan berbahaya ini. Untuk mempermudah Mama, buka semua peniti yang akan digunakan, sematkan peniti ke sabun sehingga peniti mudah dimasukkan ke kain.
- Bila Mama ragu si pengasuh atau orang lain bisa secekatan Mama mengganti popok, lebih baik minta mereka melakukannya di lantai. Hal ini lebih aman.
- Sering-seringlah mengganti popok terutama bila bayi mudah menderita ruam popok. Sulit untuk mengatakan popok basah bila bayi menggunakan popok sekali pakai dengan daya serap tinggi. Popok ini juga harus diganti sama seringnya dengan Mama mengganti popok kain.
- Hati-hati, bayi suka kencing ketika telanjang. Gunakan kain popok ekstra atau handuk di dekat Mama.
- Beberapa bayi dikaruniai kulit sensitif. Oleh karenanya, pakai popok yang khusus untuk kulit sensitif. Popok ini tidak diberi wewangian atau bahan kimia lainnya.
- Setelah bayi melewati masa pemberian makanan yang tak terjadwal (pada umumnya di akhir bulan pertama), ganti popok bayi bila kotor atau basah tepat sebelum makan. Setelah makan, bayi dapat tidur nyenyak tanpa disela penggantian popok.
- Hati-hati ketika bayi memiliki ruam. Ini menjadi area yang sangat sensitive. Sabuni bagian pantat bayi dalam air hangat di bak yang dangkal, atau gunakan waslap untuk mengurangi panas, dan tepuk bagian yang sakit dengan sekaan yang lembut. Gunakan krim pelindung dan oleskan ke sekitarnya tanpa menggosoknya.
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR