Tabloid-Nakita.Com – Salah satu gangguan mata pada bayi baru lahir yang paling dikhawatirkan adalah ROP (Retinopathy of Prematurity). Proses terjadinya ROP terkait dengan kelahiran prematur alias bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 35 minggu. Pertumbuhan organ mata, yang dimulai sejak minggu ke-4 kehamilan hingga dilahirkan, belum terbentuk sempurna, salah satunya pembuluh darah sehingga mengganggu organ mata bayi.
Terkadang, kasus ROP diperberat oleh paparan oksigen yang terlalu besar saat bayi berada di dalam inkubator. Ini karena bayi prematur harus menjalani perawatan dalam inkubator sampai kondisinya stabil. Untunglah, saat ini dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan dokter yang semakin maju, pemberian oksigen di dalam inkubator sudah diminimalkan efek negatifnya. Jikapun kasus ROP masih saja muncul, biasanya bukan karena paparan oksigen di dalam inkubator, melainkan karena ketidakmatangan organ bayi saat lahir prematur.
Kasus ROP harus dideteksi cepat supaya bisa segera diatasi. Jika masih dalam grade 1—3, umumnya lebih mudah disembuhkan dengan laser, tetapi jika sudah masuk grade 4—5, sangat sulit disembuhkan karena retina sudah lepas sebagian atau sepenuhnya, sehingga anak pun akan mengalami kebutaan.
Pendeteksian ROP harus dilakukan oleh dokter anak yang memeriksa seusai bayi lahir, lalu bekerja sama dengan dokter spesialis mata bila ditemukan masalah pada mata. Pemeriksaan umumnya dilakukan sejak bayi berada di dalam inkubator, mengingat ROP ada yang klasik (bisa dipantau pergerakan grade-nya), tapi juga ada yang agresif (sulit dipantau, bisa tiba-tiba langsung grade 4—5).
Selain ROP, masih banyak gangguan mata pada bayi, baik yang bersifat bawaan maupun yang didapat. Yang bersifat bawaan biasanya karena terjadi kelainan sejak di dalam kandungan dan dibawa ketika lahir, sementara yang didapat adalah karena infeksi kuman saat dilahirkan.
Cara melihat gangguan mata pada bayi, antara lain:
*Pada bayi usia di bawah 3 bulan, lihat tengah matanya. Jika ada putih-putihnya atau mata kucing,harus segera dibawa ke dokter mata, karena ditakutkan terjadi tumor (retinoblastoma) yang angka kematiannya sangat tinggi. Ini disebabkan bawaan lahir karena ada satu bagian kromosomnya cacat, sehingga bisa memicu terjadinya kanker.
* Perhatikan bola matanya, apakah memiliki refleks gerak atau tidak. Meski belum bisa melihat dengan jelas, namun mata bayi sudah terlihat bergerak-gerak ke kiri-kanan maupun atas-bawah. Jika tidak ada gerak refleks, mungkin otot matanya terganggu. Segera periksakan ke dokter mata.
* Di usia 6—8 bulan, lihat apakah matanya lari atau tidak dengan objek, sinkron atau tidak. Cara mengetahuinya, gerakkan benda di hadapannya. Jika ia mengikuti, terbilang normal. Namun jika tidak sama sekali, kemungkinannya bisa karena otot matanya lumpuh atau mengalami gangguan perkembangan otak.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR