Betul, batita belum bisa menyampaikan perasaannya lewat kata-kata. Karena itulah, menjadi tugas kita sebagai orangtua untuk mengenalkannya pada berbagai macam emosi, termasuk emosi negatif. Marah, sedih, cemas, gelisah, cemburu adalah beberapa contoh emosi negatif.
Manfaatnya? Banyak, salah satunya si kecil bisa belajar mengantisipasi emosi negatif tersebut. Ia akan belajar bahwa sikap marah-marah, misalnya, hanya akan membuat orang lain tak senang. Bila temannya sedang dilanda kesedihan, si kecil pun akan memahaminya.
Nah, bagaimana cara mengenalkan emosi negatif pada batita? Ini dia:
- Jelaskan “nama emosi negatif yang ia rasakan. "Adek sedih kenapa? Apa karena boneka Adek rusak?" atau “Adek cemburu sama Kakak karena Mama sun Kakak? Sini Adek juga Mama kasih sun!” Pembicaraan ini akan membuat si batita tahu perasaan-perasaan yang sedang dialaminya; apakah ia sedang marah, cemburu, cemas, sedih, dan lain sebagainya.
- Setiap kali anak sedang marah, arahkan perilakunya. “Kalau Adek marah, tak boleh berteriak-teriak seperti itu. Mama jadi enggak ngerti apa yang Adek mau.” Lalu ajukan ia pertanyaan.”Kenapa Adek marah? Oh, mau permen itu. Lain kali bilang enggak usah teriak-teriak ya."
- Bila ia masih berteriak-teriak saat marah, jangan pernah berhenti mengarahkannya. Bagaimanapun, semua itu merupakan proses belajar yang terus-menerus bagi anak
- Yang paling penting jangan terpancing oleh emosi anak. JIka ia marah, kita tetap harus bisa mengendalikan emosi betapa pun lelahnya kita. Jangan lupa kita merupakan teladan bagi buah hati.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
KOMENTAR