Pola Makan Sehat untuk Batita

Usia batita awal adalah waktu yang pas untuk memperkenalkan si kecil dengan pola makan sehat yang terdiri atas makanan utuh. 

Yang perlu diingat:

--Pastikan makanan hariannya terdiri atas buah, sayuran, sumber lemak, protein, dan karbohidrat.

--Kebanyakan batita juga senang mengonsumsi produk olahan susu. Susu baik sebagai sumber lemak, protein, dan mineral kalsiumnya. Jika anak Anda memiliki intoleransi laktosa dan alergi susu sapi, tenang saja. Dapatkan protein, lemak, dan kalsium dari makanan lain.

--Untuk jumlah, berikan porsi kecil atau sepertiga porsi orang dewasa. Batita hanya membutuhkan 3/4 cangkir buah dan sayur, ¼ cangkir nasi, dan 3 sendok makan daging (atau sumber protein lain) setiap hari, bukan setiap kali makan. Mungkin porsi ini terlihat sangat sedikit untuk orang dewasa, tapi ini porsi  pola makan yang sehat untuk  si kecil.

--Camilan juga harus dihitung. Jangan panik jika anak kita tidak mengonsumsi buah, sayuran, protein plus lemak, dan nasi dengan jumlah yang disarankan setiap hari. Kadang mereka hanya ingin mengonsumsi satu jenis makanan saja. Atau mungkin mereka akan makan banyak pada hari lain. Itu tidak apa-apa. Lebih baik fokuskan pada pola makan sehat  si kecil selama seminggu, ketimbang terobsesi pada asupan per hari.

--Jika Anda kesulitan untuk mendapatkan panduan pola makan yang sehat bagi si kecil, coba ikuti prinsip 3J1A, yaitu “Jumlah, Jenis, Jadwal, dan Aman”. Berikan porsi yang sesuai dengan kebutuhan batita dengan jenis yang bervariasi (karbohidrat: nasi/roti/mi/pasta; protein dan lemak: daging, ikan, unggas, kacang-kacangan, susu; serat, vitamin, mineral:  sayuran, buah, susu). Bagi jadwal makan si kecil menjadi 3 kali makan besar dan 2-3 kali camilan sehat. Terakhir, pastikan makanan yang diberikan aman.

Trik Agar mau makan:

Memang bukanlah pekerjaan yang gampang untuk membuat anak suka makan, karena itu Anda butuh strategi seperti:

• Pilihlah makanan yang disesuaikan dengan kondisi gigi dan sistem pencernaan anak.
• Ciptakan suasana yang menyenangkan saat jadwal makan tiba. “Mengancam” atau memaksa anak hanya akan membuat mereka trauma terhadap makanan.
• Apabila berat badan anak berkurang drastis dan sulit makan dalam waktu lama, segera konsultasikan pada ahli gizi atau dokter anak Anda.

Mau tahu apakah pola makan si kecil sudah tepat? Anda bisa memantaunya dari berat badan dan tinggi badan anak. Berat badan dan tinggi badan yang normal bisa dilihat di Kartu Menuju Sehat. Sebagai patokan, anak usia 13 bulan memiliki berat normal sekitar 10 kilogram. (AA)

PROMOTED CONTENT