TabloidNakita.com - Gizi bagi anak usia 1-3 sangat vital. Yuk cukupi kebutuhan gizi anak. Berikut penjelasannya.
PERTUMBUHAN MELAMBAT
Secara umum, angka kebutuhan gizi anak usia 1-3 tahun berada dalam satu kelompok karena kebutuhan vitamin, mineral, dan karbohidratnya tak jauh berbeda. Yang perlu dipahami, anak usia 1-3 tahun tak lagi mengalami pertumbuhan tubuh yang cepat sebagaimana terjadi di usia bayi. Pertumbuhan berat dan tingginya lebih pelan dibanding pada periode usia sebelumnya. Setahun kira-kira hanya bertambah 2 kilo, karena di usia 1-3 tahun fokus perkembangannya lebih ke arah fungsi emosi dan kecerdasan.
PENUHI KEBUTUHAN GIZI ANAK
Oleh karena itu, kebutuhan gizi anak selain vitamin dan karbohidrat, di usia 1-3 tahun, anak memerlukan beberapa mineral tertentu seperti zat besi, kalsium, dan zinc (seng). Zat besi penting untuk pembuatan sel-sel darah dan perkembangan kognitifnya. Penelitian membuktikan, anak yang menderita defisiensi zat besi akan mengalami gangguan psikomotor, termasuk gangguan kecerdasan. Untuk itu, kebutuhan gizi anak harus dipenuhi. Kalsium bermanfaat untuk pertumbuhan tulang, dan seng untuk pembentukan enzim seperti enzim pertumbuhan, pencernaan atau metabolisme.
Kebutuhan zat gizi anak, terutama zat besi terutama terdapat pada bahan makanan hewani seperti daging dan hati. Bila anak tak begitu suka makan daging atau hati, bisa diganti dengan makanan lain yang memiliki gizi sama seperti telur. Bisa juga diganti dengan makanan yang berasal dari sumber nabati seperti tempe dan tahu. Namun, memang kandungan gizinya tak selengkap daging atau hati yang berasal dari sumber hewani. Sementara sayuran seperti bayam juga mengandung zat besi tapi bukan yang terbaik, karena pada bayam terdapat senyawa oksalat yang akan mengganggu penyerapan zat besi. Untuk seng, zat ini banyak terdapat pada bahan makanan hewani seperti daging dan ikan, sementara kalsium paling banyak diperoleh dari susu dan olahannya.
JANGAN KELEBIHAN ZAT MINERAL
Kebutuhan gizi anak harus dipenuhi. Namun demikian, jangan sampai anak kelebihan mineral karena bisa berdampak buruk. Kelebihan seng, misal, bisa menimbulkan gangguan pada organ-organ tertentu seperti hati. Kasus seperti itu pernah dilaporkan di daerah yang air minumnya memiliki kadar seng tinggi. Kelebihan seng juga bisa berakibat anak mengalami kelebihan berat badan. Untuk itu, orangtua perlu bijak saat hendak memberikan suplemen zat gizi kepada anak. Bila kadarnya berlebihan, ditakutkan anak mengalami kelebihan mineral dan vitamin.
KOMENTAR