TabloidNakita.com- Kebiasaan mengemut makanan atau berlama-lama mengunyah makanan harus segera diatasi karena berdampak negatif, yaitu:
1. MENGEMUT MAKANAN BERPENGARUH PADA PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKIS
Mengemut makanan akan berpengaruh pada perkembangan psikis dan fisik anak. Secara psikologis, kebiasaan mengemut makanan membuat anak lebih terokupasi pada kepuasan mulutnya. Kalau teori Freud masih berlaku, ini bisa membuat anak jadi orang yang cenderung tergantung pada orang lain dan menunda-nunda pekerjaan. Namun dampak ini masih dipengaruhi lagi oleh banyak faktor sosiokultural lainnya. Artinya, bukan melulu lantaran anak punya kebiasaan mengemut makanan, akhirnya jadi seperti itu, tapi ada faktor lain yang menjadi pemicu.
2. MENGEMUT MAKANAN BISA MEMBUAT ANAK KEKURANGAN GIZI
Dari segi fisik, kebiasaan mengemut makanan akan berdampak kekurangan gizi pada anak. Bukan lantaran makanan yang diemut jadi berkurang gizinya, melainkan karena porsi makanan yang dikonsumsi anak tak mencukupi kebutuhan sesuai usianya. Misal, setiap kali makan seharusnya anak mendapat 5 sendok asupan, tapi karena mengemut makanan dan yang menyuapinya tak sabar, asupan itu berhenti pada sendok ke-3. Nah, bila hal ini berlangsung terus-menerus, keadaan gizi anak yang senang mengemut makanan akan memburuk. Anak yang senang mengemut makanan akan terlihat lemas dan sering rewel.
3. MENGEMUT MAKANAN MEMBUAT GIGI RUSAK
Efek lain dari kebiasaan mengemut makanan ialah gigi rusak. Sisa makanan yang diemut akan makin memperbesar proses pembusukan yang terjadi. Itulah mengapa, anak batita sering mengalami “sindrom gigi membusuk” yang berkaitan dengan kebiasaan mengemut makanan, karena mengemut sama saja dengan mengedot, yang keduanya bisa membikin gigi rusak.
Cek informasi, ada link- Penyebab Anak Senang Mengemut Makanan-
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
KOMENTAR