TabloidNakita.com - Anak berlama-lama menahan makanan di dalam mulut, alias senang mengemut makanan.
Mengapa anak mengemut makanan:
1. MENGEMUT MAKANAN KARENA AKTIVITAS LAIN LEBIH MENYENANGKAN
Setelah melewati usia setahun, makin banyak hal yang menarik perhatian anak. Jadi, bila selama ini ia merasa nyaman setelah diberi minum atau makan saja, sekarang ia punya pilihan lebih banyak. Apalagi bila anak tak menganggap makan sebagai suatu hal menyenangkan, ia mudah teralihkan. Bahkan, karena terlalu asyik dengan hal lain, ia bisa lupa kalau di mulutnya masih ada makanan. Akibatnya ia mengemut makanan.
2. TAKUT DIMARAHI, AKHIRNYA MENGEMUT MAKANAN
Bisa juga anak mengemut makanan karena takut dimarahi, hingga ia hanya melaksanakan kewajibannya membuka mulut dan mau disuapi. Selanjutnya, karena ia tak menemukan enaknya makan, ia hanya mengemut makanan tersebut.
3. MENGEMUT MAKANAN ADALAH SUMBER KEPUASAN
Bila dikaitkan dengan teori Sigmund Freud, pakar psikoanalisa, di awal kehidupan, pemberian makanan, termasuk mengisap dot atau mengemut makanan, merupakan salah satu sumber kepuasan. Soalnya, di usia awal ini, bayi berada pada fase oral, yaitu fase kenikmatan yang berpusat di daerah mulut. Hingga, bila anak masih sangat terikat pada fase oral padahal seharusnya ia sudah beralih pada kepuasan menggigit dan mengunyah, maka kebiasaan mengemut makanan merupakan perpanjangan waktu dari kenikmatan yang diperolehnya sewaktu bayi. Meski teori tentang mengemut makanan ini sudah terbilang kuno, tapi masih tetap dijadikan referensi bagi banyak kasus.
Gali informasi tentang, ada link -Dampak Negatif Mengemut Makanan- di sini
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
KOMENTAR