TabloidNakita.com - Anak unggul adalah anak yang sehat fisik, mental, juga cerdas. Apa sajakah ciri-cirinya:
1. Tumbuh dan Berkembang
Coba amati pertumbuhan si kecil. Jika normal berarti ia anak yang unggul, berarti sel-sel tubuhnya pasti berkembang, hingga makin lama tubuhnya makin besar. Jadi, BB dan TB-nya bertambah. Adapun patokan si kecil masuk kriteria sehat atau tidak, bisa dilihat dari grafik pertumbuh yang ada di buku KMS atau Kartu Menuju Sehat. Biasanya di situ tertera grafik pertumbuhan anak dari usia 0-5 tahun, bahkan ada yang sampai umur 15 tahun. Jika BB dan TB si kecil berada jauh di atas atau di bawah batas normal, berarti enggak normal.
Selain pertumbuhan, kita juga harus lihat perkembangannya. Jika pada pertumbuhan, sel-sel tubuhnya berkembang; maka pada perkembangan, sel-sel tertentu berfungsi menjadi lebih baik atau maju dari sebelumnya. Misal, ketika baru lahir, si kecil belum bisa memegang dengan dua jari, tapi setelah usia 11 bulan, ia bisa melakukannya. Jadi, selain secara fisik tangan si kecil bertambah besar, fungsinya juga bertambah, yaitu dari sekadar memegang dengan lima jari (menggenggam), sekarang bisa dengan dua jari.
2. Sehat Mentalnya
Ada 4 kriteria fungsi yang biasanya dirujuk untuk melihat anak sehat mental atau tidak, yakni:
a. Fungsi intelektual, yaitu kemampuan anak menggunakan seluruh kapasitas intelektualnya. Pada kriteria ini si kecil harus tahu di mana ia berada, waktunya kapan, dan nyambung bila diajak ngomong (bila sudah bisa berkomunkasi), serta mampu berpikir sesuai tahap usianya dan mampu menggunakan imajinasi.
b. Fungsi sosial, yaitu kemampuan menyeimbangkan antara dependensi dengan orang lain dan otonomi. Si kecil yang terlalu tergantung pada orang lain amat tak bagus, tapi yang terlalu mandiri (self oriented) sampai tak butuh bantuan orang lain, juga tak baik. Fungsi ini berkaitan pula dengan rasa aman dan nyaman yang dimiliki ketika berelasi dengan orang lain, termasuk juga kemampuan untuk share pada orang lain dan berempati.
c. Fungsi emosional, yaitu mampu menguasai rasa cemas dan mengatasi frustrasi yang dialami. Antara lain, bisa menghadapi emosi yang membuat dirinya mengalami konflik. Misal, ia dihadapi masalah ingin main bersama teman-teman, tapi ibunya melarang karena ia harus tidur siang. Nah, anak yang sehat mental mampu mengatasi konflik emosi yang dialaminya ini, bukan malah langsung mengamuk.
d. Fungsi personal dan adaptasi, mencakup kemampuan memiliki konsep diri positif dan bersikap fleksibel. Anak yang kaku, seperti pokoknya apa-apa harus begini, menaruh barang A harus di tempat A, jelas bukan anak sehat.
3. Kiat Cetak Anak Unggul
Agar si kecil tumbuh dan berkembang jadi anak unggul, jangan lupa lakukan hal-hal berikut:
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
KOMENTAR