Banyak manfaat yang bisa didapat anak jika mereka punya kebiasaan makan yang baik. Pertama, asupan gizi seimbang bisa dipenuhi dengan baik mengingat anak sudah memiliki keteraturan dalam pola makan. Kedua, dengan asupan gizi yang seimbang maka anak akan tumbuh lebih optimal. Ketiga, pola makan yang teratur ini melatih kedisiplinan anak karena ia tahu kapan waktunya makan makanan utama, makanan selingan, dan makan makanan yang lainnya. Keempat, kebiasaan makan yang baik biasanya dilakukan bersama-sama, hal ini akan membuat hubungan keluarga menjadi lebih harmonis sebab salah satu komunikasi yang baik terjadi di meja makan.
Ada beragam cara untuk membangun kebiasaan makan yang baik meski hasilnya baru terasa di saat anak sudah lebih besar. Sekali lagi, membiasakan anak makan yang baik merupakan proses pembelajaran dan latihan yang tidak sebentar. Perlu kesabaran dan kemauan untuk mengedukasi anak dari waktu ke waktu. Inilah garis besarnya:
Beri penjelasan dalam bahasa sederhana tentang pentingnya makan secara teratur serta perilaku makan yang baik.
Di usia balita, kita perlu mengingatkan mereka untuk bersiap-siap menjelang jam makan. Gunakan kata-kata positif sehingga anak bersemangat.
Kenali tipe makannya. Tiap anak memiliki tipe makan yang berbeda-beda. Ada anak yang lebih senang makan dalam porsi kecil tapi sering, ada yang senang makan sekaligus banyak, ada yang senang makan sambil ditemani ngobrol, dan sebagainya.
Jam makan anak kurang lebih sama dengan jam makan keluarga. Terapkan waktu makan yang teratur sehingga anak tahu kapan waktunya makan. Penetapan waktu makan harus mempertimbangkan waktu segar anak, misalnya sarapan pukul 7, makan siang pukul 12, makan malam pukul 17. Dengan demikian secara biologis, tubuh akan memberi sinyal lapar di waktu-waktu makan tersebut. Hindari pemberian makanan selingan yang cepat mengenyangkan menjelang jam makan.
Sedapat mungkin, ajak anak makan di meja makan, di kursi khusus untuk makan (high chair), atau sambil duduk di satu lokasi di rumah. Dengan tidak berjalan-jalan anak bisa lebih cepat menghabiskan makanannya sehingga tidak keburu dingin atau nasinya mengembang dan membuat anak malas melanjutkan makannya. Beri kesempatan kepada anak untuk makan sendiri. Agar anak mau betah duduk, buatlah acara makan bersama dengan orangtua, saudara, atau teman sebayanya. Ciptakan suasana yang menyenangkan di saat makan.
Variasikan lauk pauk setiap hari. Kenalkan pula dengan aneka tekstur, warna, rasa, dan bentuk makanan sehingga anak tidak makan yang itu-itu saja agar kebutuhan gizi seimbangnya terpenuhi. Selain itu, cari referensi menu yang kira-kira disukai anak. Pastikan dalam porsi makanan anak terdapat sumber karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan serat.
Jangan pernah memaksa anak makan, karena rasa terpaksa hanya akan membuatnya semakin susah makan. Anak akan menganggap saat makan adalah saat penyiksaan.
Jadilah contoh yang baik bagi anak dalam hal menyantap makanan. Bagi anak, utamanya yang masih balita, apa yang dilihat dan didengar, itulah yang akan diserap dan direkam dalam memorinya. Orangtua yang bisa mencontohkan makan dengan lahap dan penuh syukur, akan ditiru anak. Cobalah menyantap semua jenis makanan secara seimbang dengan ekspresi yang menyenangkan dan menggoda sehingga anak akan terpancing untuk mencobanya juga.
Teruslah mencari ide-ide kreatif supaya anak tetap mau makan. Entah dengan menunya, suasananya, atau lokasi makannya. Boleh saja sesekali kita ajak anak makan di luar rumah untuk mendapatkan suasana berbeda.
KOMENTAR