Penelitian pada hewan menunjukkan, kerusakan sinaptik yang disebabkan oleh suara keras, dapat memprediksi memburuknya gangguan pendengaran pada tikus saat mereka bertambah tua, bahkan tanpa kematian sel-sel rambut.
Kehilangan pendengaran tersembunyi, selain membuat kita rentan terhadap masalah pendengaran permanen di jalan.
BACA JUGA: Nikita Mirzani Pasang Tindik di Gusi, Dokter Gigi ini Langsung Beberkan Faktanya!
Selain itu, juga dapat menyebabkan kita menjadi terlalu sensitif terhadap kebisingan (hyperacusis) atau mengembangkan dering di telinga kita (tinnitus), para peneliti mencatat.
Karena tidak ada cara yang sepenuhnya disetujui untuk menguji jenis kerusakan pendengaran ini.
Meskipun, Mason dan rekan-rekannya berharap penelitian mereka dapat mengarah pada ujian diagnostik konkret di masa depan dan perawatan potensial yang dapat memperbaiki kerusakan ini.
BACA JUGA: Benarkah Tidur Lama Dapat Menjadi Tanda Si Kecil Sehat? Ini Penjelasannya
"Menetapkan diagnosis yang dapat diandalkan dari kehilangan pendengaran tersembunyi adalah kunci untuk kemajuan dalam memahami penyakit telinga bagian dalam," kata Maison.
"Ini tidak hanya mengubah cara pasien diuji di klinik, tetapi juga membuka pintu untuk penelitian baru, termasuk memahami mekanisme yang mendasari sejumlah gangguan pendengaran seperti tinnitus dan hyperacusis," tutup Mason.
Rayakan International Women's Day, Ini Cara yang Bisa Perempuan Lakukan untuk Berkreativitas dan Mengekspresikan Diri
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR