Di tahapan usia ini umumnya anak sudah terampil berjalan dan berlari. Keseimbangan mereka pun cukup baik, termasuk ketika bertumpu pada satu kaki. Berikut beberapa alternatif permainan bagi batita akhir yang biasanya sudah terampil memanjat, berlari, meloncat-loncat, melambungkan bola ke atas ataupun menendang bola dari jarak agak jauh.
1. Menendang Bola
* Jenis/ukuran/bahan bola yang digunakan:
Pilih bola berukuran sedang atau sebesar ukuran bola sepak, terbuat dari plastik atau kain lembut karena tidak keras atau menyakitkan ketika anak menendangnya.
* Tempat bermain:
Carilah lokasi bermain yang cukup empuk, semisal yang berkarpet di rumah atau berumput tebal di luar rumah. Baik juga bila sesekali mengajak anak ke fasilitas umum berupa lapangan di kompleks perumahan yang memungkinkan anak belajar bermain bersama anak-anak lain seusianya dimana mereka akan mulai belajar mengenal konsep kepemilikan, konsep berbagi, bersosialisasi, dan sebagainya. Namun sebaiknya pilih lokasi yang tidak terlalu ramai agar pengawasan dan pendampingan bisa maksimal.
* Cara bermain:
Buatlah gawang mini berukuran 1 meter. Orangtua memosisikan diri menjadi penjaga gawang dan anak sebagai penyerang. Posisikan bola berjarak 2—3 meter (atau 1—2 meter, sesuai dengan kemampuan anak) jauhnya dari gawang, lalu minta anak menendang bola mengarah ke gawang. Tak harus dengan tendangan langsung yang pasti belum bisa dilakukan anak usia ini, melainkan dengan tendangan-tendangan kecil yang dilakukannya sambil berlari kecil. Jadi, kalau hasil tendangannya melenceng, ya maklumi saja. Yang penting, kedepankan unsur fun.
* Manfaat:
2. Melambungkan Bola
* Jenis/ukuran/bahan bola yang digunakan:
Pilih bola berukuran sedang atau sebesar ukuran bola voli, terbuat dari plastik atau kain lembut.
* Tempat bermain:
Pilih lokasi bermain yang empuk, semisal berkarpet di dalam rumah atau berumput tebal di luar rumah.
* Cara bermain:
Berdirilah dengan jarak sekitar 1 m dari anak dan bersiaplah untuk menangkap bola dari anak. Minta anak melambungkan bola (melempar ke arah atas) kepada orangtua. Sebagai variasi, boleh-boleh saja sesekali mengambil posisi duduk.
* Manfaat:
3. Bola Gelinding
* Jenis/ukuran/bahan bola yang digunakan:
Bola berukuran sedang yang mudah digenggam anak sekaligus berbahan ringan, semisal bola plastik atau karet.
* Tempat bermain:
Bisa dilakukan di dalam ruang atau di ruang terbuka. Pastikan keamanannya!
* Cara bermain:
Gunakan tali panjang untuk membuat jalur khusus sepanjang 1—2 m seperti pada permainan boling. Kemudian minta anak untuk menggelindingkan bola ke arah sasaran (misal,dengan menempatkan tumpukan kardus kosong atau beberapa botol air kemasan yang dijajarkan) melewati jalur khusus tadi. Namun, jangan kaget bila kebanyakan batita lebih mudah melempar daripada menggelindingkan bola karena menggelindingkan bola membutuhkan lebih banyak fokus dan kontrol diri.
* Manfaat:
4. Mandi Bola
* Jenis/ukuran/bahan bola yang digunakan:
Bola-bola kecil (namun tidak sekecil bola bekel) terbuat dari plastik yang aman bagi kulit dan pernapasan.
* Tempat bermain:
Di arena bermain yang biasanya terdapat di pusat-pusat perbelanjaan atau taman bermain.
* Cara bermain:
Minta anak masuk ke dalam “kolam” bola. Bila memungkinkan minta izin ke pihak pengelola untuk mendampingi. Kalaupun tidak memungkinkan mendampingi, setidaknya selama anak berada di dalam area bermain, pastikan ada petugas yang mendampingi dan mengawasi agar anak jangan sampai "tenggelam" dalam timbunan bola. Idealnya, kolam mandi bola untuk batita harus dipisahkan dari kolam serupa untuk anak prasekolah mengingat si prasekolah biasanya sudah jauh lebih gesit melompat dan meloncat atau terjun bebas tanpa memerhatikan ada atau tidak orang lain yang mungkin bakal celaka karena ulahnya.
* Manfaat:
5. Bola "Basket"
* Jenis/ukuran/bahan bola yang digunakan:
Bola berukuran sedang atau sebesar ukuran bola kasti/tenis. Pilih yang bermateri tidak keras dan anak pun cukup mudah melemparkannya.
* Tempat bermain:
Bisa di dalam atau di luar ruangan. Pastikan keamanannya!
* Cara bermain:
Tak 100% seperti permainan bola basket karena permainan ini menggunakan keranjang cucian sebagai "basket"-nya. Minta anak duduk atau berdiri sejauh 1—1,5 m dari keranjang pakaian yang kosong. Tunjukkan caranya memasukkan bola ke dalam keranjang, lalu biarkan dia mencobanya sendiri.
* Manfaat:
Catatan:
Jika kemampuan melempar tak dikembangkan dengan baik, kelak saat bersekolah anak akan bermasalah dengan aktivitas menulis yang melibatkan gerak bahu, lengan bawah, tangan dan jari-jari tangan. Tulisannya akan tampak terlalu tebal/menekan sehingga tembus ke halaman sebaliknya. Agar anak tak frustrasi jika lemparannya selalu gagal, sesekali orangtua bisa membantunya memasukkan bola ke dalam keranjang dengan mengarahkan keranjang tersebut ke arah lemparan bola si kecil.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR