Tanpa penjelasan/pengarahan yang konsisten, anak malah akan bingung. Dia akan bertanya-tanya, "Lo, kemarin aku disuruh naik-naik. Sekarang kok malah dilarang-larang."
Melindungi anak yang baru mulai belajar berjalan dan naik-naik dari kemungkinan jatuh yang bisa berakibat parah tentu saja menjadi kewajiban orangtua.
Akan tetapi disamping menjaganya, kita tetap perlu membantu anak belajar menaiki tangga dengan aman.
Ingat, anak yang tak pernah punya pengalaman menaiki tangga, tidak akan pernah pula memiliki pengalaman bagaimana caranya menaiki tangga dengan aman.
Kepadanya hanya selalu didengung-dengungkan bahwa ia tak boleh mendekati tangga hanya karena tangga itu berbahaya.
Anak yang diperlakukan seperti ini biasanya justru lebih berisiko terempas jatuh begitu pertama kali ia menaiki anak tangga.
Sebagai tindak pengamanan, pasanglah pagar pengaman pada anak tangga tertinggi dan sebaiknya tangga tidak memiliki lebih dari 3 anak tangga dengan kemiringan yang curam.
Jika orangtua tengah berada di bawah bersama anak, pasanglah pagar pengaman pada anak tangga ketiga dari bawah sehingga anak tetap bisa berlatih naik tangga di bawah pengawasan orangtuanya.
Tunjukkan pada anak bagaimana caranya berpegangan pada dinding tangga selagi ia belajar naik tangga.
Ketika anak sudah terampil, sesekali bukalah pagar pengaman sehingga ia dapat belajar menaiki tangga secara penuh.
Sementara sebagai pendamping kita berada sekaligus berjaga-jaga pada 1-2 anak tangga di bawahnya hingga sewaktu-waktu bisa siap membantunya.
Bisa juga dengan berdiri sejajar sambil menggandengnya saat ia menapaki tangga.
KOMENTAR