Kenalkan anak pada kata-kata yang menggambarkan perasaan-perasaan negatif (sedih, marah, lelah, bosan, takut, kecewa) maupun perasaan positif (gembira, bangga, senang). Sering-seringlah menggunakan kata-kata tersebut secara tepat untuk menggambarkan perasaan kita sendiri, menanyakan perasaannya, ataupun komentar tentang situasi tertetu di sekitarnya. Kalau anak tidak dikenalkan pada jenis emosi, pemahamannya tentang kehidupan emosi akan begitu miskin. Ia hanya tahu senang dan sedih, misal, tanpa bisa membedakan sedih karena marah atau kecewa, sedih karena frustrasi atau kesal.
Contoh komunikasi efektif dengan batita 1—2 tahun:
Ibu: Dek, bobok siang dulu, yuk.
Anak: (Sambil menangis.) Enggak mau! Aku mau main mobil-mobilan.
Ibu: Adek enggak suka kalau disuruh bobok?
Anak: Iya. Mau main aja!
Ibu: Iya, Mama ngerti Adek senang sekali main. Kalau begitu... kita ajak mobilnya ikut bobok dulu, yuk. Nanti bangun tidur baru main lagi deh.
Contoh komunikasi efektif dengan batita 2—3 tahun:
Ayah: Kenapa kamu diam saja, Sayang? Biasanya kalau lagi jalan-jalan sama Papa, kamu banyak cerita.
Anak: (Terus berdiam.)
Ayah: Lagi pengin diam ya? Males cerita? Iya deh Papa sabar nungguin kamu cerita.
Anak: Aku sebel. Aku kan maunya ke mal, bukan ke pasar.
Ayah: Oh .. begitu. Jadi kamu sebel karena kita pergi ke pasar, bukan ke mal? Maafkan Papa, ya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
KOMENTAR