Tabloid-Nakita.com - Seorang Peneliti Rusia menyatakan, kebiasaan menggigiti kuku jari bisa mengganggu kecerdasan anak karena aktivitas ini berisiko besar membuat si kecil mengalami keracunan timah hitam. Timah hitam atau timbel dengan mudah menumpuk di bawah kuku ketika anak-anak bermain di tempat berdebu, baik itu di dalam maupun di luar rumah. Paparan timah pada tubuh bisa memengaruhi perkembangan anak-anak yang disebabkan kerusakan sistem saraf.
Tinggi rendahnya kadar timah di dalam tubuh anak bervariasi, bergantung pada apakah anak-anak itu tinggal di rumah yang terletak di pinggir jalan besar dan berdebu ataukah mereka punya kebiasaan bermain dengan tanah atau benda yang mengandung cat bertimbel. Tak hanya itu, ternyata menggigit kuku juga menyebabkan kutikula mengelupas sehingga menimbulkan rasa perih dan membuka peluang infeksi. Selain itu, kuku si kecil tampak tidak cantik karena grepes.
Bukti-bukti menunjukkan, aktivitas menggigit kuku lebih banyak dilakukan anak perempuan. Mungkin karena anak perempuan tidak lebih ditabukan untuk melakukannya dibandingkan anak laki-laki. Masyarakat lebih bisa memaklumi bila aktivitas tersebut dilakukan oleh anak perempuan, daripada jika dilakukan anak laki-laki. Akibatnya bila merasa cemas atau tidak nyaman, anak perempuan cenderung menggigit kuku, sedangkan anak laki-laki akan mencari bentuk aktivitas lain yang lebih bisa “diterima”, misalnya menggigit pensil atau menggeratakkan gigi.
KOMENTAR