Nakita.id - Meskipun urutan beraktivitas diterapkan setiap hari, ada kalanya orangtua harus memberikan kelonggaran mengikuti kondisi dan situasi.
Hari Sabtu dan Minggu, anak boleh mandi lebih siang karena main kotor-kotoran dulu dengan ayah ibunya yang libur kantor.
Begitu juga jika perasaan anak memang sedang tidak nyaman.
Biarkan saja aktivitasnya mengalir selama tidak mengganggu kepentingan orang lain.
Atur jadwal secara fleksibel pada kondisi tersebut, misalnya boleh mandi lebih siang tetapi ia harus sarapan tepat waktu.
Sikap fleksibel terhadap aturan jelas dibutuhkan.
Tujuannya agar anak pun tidak bersikap kaku terhadap situasi dan kondisi yang sedang tidak memungkinkan.
Namun anak tetap harus diarahkan untuk kembali ke aturan yang sudah ditata.
Jangan khawatir anak akan “terlena”.
Sebab urutan aktivitas yang sudah diterapkan secara konsisten biasanya mudah diikuti anak.
Itu berhubungan dengan siklus biologis yang muncul sesuai kebiasaan dan kebutuhannya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
KOMENTAR