Tabloid-Nakita.com - Mengapa banyak mainan anak-anak dibuat berwarna kuning dan merah, sementara warna kebanyakan seragam petugas keamanan atau satpam adalah biru gelap, atau juru rawat berseragam hijau pupus selain putih? Pilihan warna-warna itu bukan kebetulan.
Manusia mengembangkan pengenalan warna sejak berusia satu bulan. Pada usia itu, warna merah, kuning, dan hijau mulai dikenali. Para ahli pun berkeyakinan warna merupakan salah satu stimulus penting bagi perkembangan anak.
Beragam riset mendapati warna mampu memberikan banyak efek. Hijau pupus pada seragam perawat, misalnya, diyakini memberikan efek menenangkan. Sejumlah ahli sampai mengembangkan metoda untuk mengatasi gangguan emosi atau psikologi memakai bantuan warna, colourology alias terapi warna.
Baca juga : Ini 4 mainan mencerdaskan untuk bayi
Dalam perkembangannya, keyakinan mengenai efek warna meluas penerapannya sampai ke kehidupan sehari-hari. Misalnya pada pemilihan warna dinding, alat tulis, gadget, atau bahkan pakaian. Pemilihan warna yang tepat diharapkan bisa menjadi stimulus bagi suasana dan kondisi psikologi.
Kenapa Mainan Anak Berwarna Kuning dan Merah?
Pada anak-anak paparan warna yang tepat diharapkan turut merangsang pengembangan karakter positif. Suzy Chiazzari dalam buku berjudul The Complete Book of Color menuliskan bahwa beberapa warna dapat membangkitkan keberanian dan kepercayaan diri sang buah hati.
Warna merah, misalnya, diyakini menggugah energi yang lebih mengaktifkan pikiran. Seperti dikutip dari Daily Mail, warna ini pun dipercaya bisa memacu kerja jantung dan sirkulasi darah.
Baca juga : Jangan banyak memberi mainan berbunyi pada anak karena dapat mengganggu kemampuan bicaranya
Selain merah, tulis Suzy, warna kuning juga baik bagi anak. Warna ini disebut membantu perkembangan intektual anak karena menggugah kerja otak dan menguatkan sistem saraf. Adapun penyebab warna ini banyak dipakai untuk mainan anak adalah efek ceria dan bahagia yang juga ditimbulkannya.
Karena itu, untuk membantu mengembangkan karakter anak sejak awal, warna-warna yang tepat bisa mulai dipakai untuk pilihan cat kamar hingga pakaiannya. Namun, bila anak-anak punya selera warna tersendiri untuk ruang dan barang-barang—biasanya mulai usia tiga tahun—tak perlu khawatir juga, ada alternatif lain.
Paparan warna berefek positif tak melulu bisa didapat anak dari dinding, mainan, ataupun pakaian. Warna-warna ini bisa pula didapat dari tontonan edukatif atau bahkan film kartun yang sudah diseleksi orangtua.
Baca juga : Untuk pinter gak perlu mahal. Ini 10 permainan mencerdaskan untuk bayi
Untuk memastikan paparan warna positif sampai kepada anak yang menonton tayangan itu, pilihan peranti tayangnya juga harus dicermati. Layar digital—yang sekarang banyak dipakai untuk monitor komputer dan televisi—sudah mengembangkan teknologi warna.
Sumber : Kompas Health
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
KOMENTAR