Tabloid-Nakita.com - Setiap orangtua tentu menginginkan agar si kecil dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas dan sehat. Tak hanya itu, tingkah laku anak juga tergantung dari didikan orangtua. Karena itulah, orangtua memiliki peran yang besar dalam tumbuh kembang anak.
Anak terbiasa melakukan apapun yang mereka suka dan mendapatkan segala yang mereka inginkan, cenderung tumbuh menjadi pribadi yang mudah menyerah, selalu mengeluh, dan memiliki fluktuasi emosi yang tidak seimbang.
“Anak-anak yang paham bahwa ada batasan dalam kehidupan sedari usia dini, umumnya memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik dan mereka menghargai aturan,” ujar Hal Runkel, seorang terapis keluarga dan penulis ScreamFree parenting.
Nah, berikut ini adalah 4 cara mendidik anak menjadi seseorang yang sopan:
1. Pentingnya penjelasan
Mama dan Papa tak perlu panjang lebar menguraikan aturan ini itu pada si kecil mengapa harus berperilaku baik dan sopan. Sebab, yang mereka perlukan adalah penjelasan yang singkat dan praktis. Jadi, misalkan Anda mewajibkan mereka tidur jam delapan malam, maka sertakan juga alasan bahwa hal itu baik untuk kesehatan tubuh dan perkembangan otak mereka.
Katakan pada si kecil bahwa dua hal tersebut merupakan kunci utama mendapatkan nilai dan prestasi terbaik di sekolah. Kemudian, jika Anda menerapkan aturan bahwa setelah bermain, maka si kecil harus menyimpannya dalam tempat yang telah disediakan. Jelaskan pada mereka bahwa hal itu untuk memudahkan mereka menemukan mainan lain waktu ingin bermain dengan permainan yang sama.
2. Pentingnya pujian
Jangan lupa untuk mengucapkan pujian ketika anak berperilaku baik dan sopan. “Entah itu merapikan kasur, membantu menata meja makan, atau bermain akur dengan sang adik, orangtua jangan lupa untuk menuturkan pujian pada si kecil,” ucap Larry J. Koenig, PhD, penulis buku Smart Discipline.
Jadilah orangtua yang tidak pelit memberikan apresiasi atau pujian kepada anak. Menurut Koenig, pujian merupakan motivasi manis untuk anak agar terus mempertahakan perilaku baik mereka di waktu mendatang. Namun, Koenig mengingatkan, orangtua jangan memuji saat anak melakukan hal-hal besar saja. Pastikan saat si kecil berbuat baik, meski hal kecil sekalipun, biarkan dia mendengar pujian dari Anda.
3. Pentingnya memberikan contoh
Memang benar, menerapkan aturan dan memberikan nasihat itu mudah. Namun, bagaimana dengan prakteknya?
Sebab, anak kecil memiliki kemampuan mengingat yang tinggi dan kapasitas memori yang besar. Jadi, pastikan dia melihat Mama dan Papa melakukan sejumlah hal yang Anda inginkan.
“Aturan pertama bukan berlaku pada anak, tapi juga berlaku untuk orangtua,” ujar Judy Arnall, penulis Discipline Without Distress.
4. Pentingnya memberikan maaf
Anak yang merasa bersalah saat dia melakukan hal-hal buruk, kata Dr Hall, itu berarti pikiran alam bawah sadarnya telah menyadari mana yang positif dan negatif. Akan tetapi, rasa bersalah anak jangan dijadikan bahan amarah orangtua. Sebaliknya, lihat ini sebagai kesempatan untuk terus mengingatkan dan memberikan nasihat kepada anak mengenai perilaku sopan di lingkungan sekitar.
“Gunakan rasa bersalah anak sebagai peluang untuk mengajarkan mereka hal-hal yang lebih baik,” saran Dr Hall.
Katakan pada si kecil bahwa Mama dan Papa memahami penyesalannya, katakan bahwa setiap orang melakukan kesalahan. Kemudian, barulah Anda mengajarkan dan kembali menasihati si kecil dengan nada yang tenang dan pesan-pesan edukatif.
Sumber: intisari-online.com
KOMENTAR