Tabloid-Nakita.com - Film kartun selalu memiliki penggemar, terutama bagi anak-anak. Nah, kebanyakan orangtua umumnya akan membiarkan anak menonton film kartun karena sudah banyaknya film yang layak untuk tonton oleh anak-anak. Tapi tahukah Mama, jika si kecil kebanyakan nonton film kartun justru dapat berpengaruh buruk padanya.
Sebuah penelitian yang diselenggarakan oleh University of Washington, Seattle, Amerika Serikat menemukan bahwa anak usia balita yang sering nonton televisi bisa mengalami kesulitan fokus dan berkonsentrasi saat mereka mulai bersekolah.
Parahnya, risiko tersebut justru terus mengalami peningkatakan hingga 10 persen saat durasi nontonnya bertambah dari waktu yang sudah dianjurkan. Kondisi ini akan jelas terlihat ketika si kecil berusia tujuh tahun. Penelitian menyimpulkan bahwa anak yang menonton televisi sebanyak delapan jam per hari akan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi sebanyak 80 persen ketimbang anak yang menonton kurang dari delapan jam.
Penelitian bergulir pada pilihan film yang ditonton oleh banyak anak-anak, yaitu film jenis kartun. Ternyata, film kartun yang berjalan cepat dengan kemasan gambar yang memiliki banyak warna ternyata dapat merusak konsentrasi dan perilaku anak-anak.
Oleh karena itu, American Academy of Pediatrics (AAP) menganjurkan para orangtua untuk mengawasi waktu menonton anak, yaitu tak lebih dari satu hingga dua jam setiap hari dan lebih rajin menyeleksi jenis film kartun yang akan ditonton anak.
“Efek jangka panjang yang permanen dari kebiasaan menonton televisi memang masih merupakan materi yang terus berkembang, tapi menurut penelitian ini, saya konfirmasi, menonton televisi dan film kartun terlalu lama dapat menjadi masalah utama anak,” jelas Dr Dimitri Christakis, Director, Center for Child Health, Behaviour, and Development, University of Washington, Seattle, Amerika Serikat.
Otak anak balita masih tumbuh dan berkembang, apabila tontonan anak selalu mengekspos stimulasi yang kurang menguntungkan, bisa membuat kemampuan mereka dalam berkonsentrasi menurun dan tidak terbentuk secara optimal.
KOMENTAR