Tabloid-Nakita.com - Setiap orangtua tentu saja ingin memiliki anak yang sehat dan cerdas. Karena itulah, orangtua akan melakukan dan memberikan apapun yang terbaik untuk si kecil, salah satunya adalah dengan merangsang kecerdasaan anak. Lalu, secerdas apakah anak Anda?
Praktisi pendidikan yang juga Ketua harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Prof DR H Arief Rachman, MPd menjelaskan bahwa arti cerdas sebagai kemampuan menjelaskan sesuatu yang rumit secara sederhana kepada orang lain.
Prof Arief melanjutkan bahwa kecerdasaan seseorang dapat dilihat dari berbagai hal, seperti berikut:
1. Menalar
2. Merencanakan
3. Memecahkan masalah
4. Berpikir abstrak
5. Memahami gagasan
6. Menggunakan bahasa
7. Belajar
"Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki individu," tambahnya.
Selain itu Prof Arief juga menerangkan bahwa setiap orang memiliki potensi kecerdasan dalam dirinya, yakni potensi spiritual, jasmani, perasaan, akal, dan sosial.
Semua potensi ini bisa dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak dengan bantuan orangtua dan orang sekitanya, yaitu dengan cara merangsang seluruh indera anak, memberikan kebebasan untuk bergerak, memberikan kesempatan berbicara, bertanya, bercerita serta yang teramat penting adalah orang dewasa memberikan contoh yang baik.
Agar tumbuh dengan lima faktor kecerdasan tadi, anak juga perlu diberikan kesempatan bermain dan mengenali obyek nyata. Melalui permainan dan kegiatan menyenangkan, anak bisa belajar mengembangkan dirinya. Ajak anak mengenali benda dari mainan yang dimilikinya, beserta fungsinya. Selain itu anak juga membutuhkan teman dan ruangan untuk bermain. Bebaskan anak bermain dengan teman sebayanya, tugas orangtua adalah mengawasinya.
Tak hanya itu, pada usia tertentu, anak juga dapat diajarkan untuk mengenal berbagai hal seputar lingkungannya secara langsung. Mama dan Papa dapat mengajak si kecil untuk melihat bagaimana hewan bertelur dan melahirkan. Setelah itu tugas Anda untuk menjelaskan perbedaannya, karena si kecil perlu melihat berbagai peristiwa nyata secara langsung.
Selain itu, Mama dan Papa juga harus memberikan si kecil kebebasan mengeksplorasi dirinya. Biarkan anak saat ia tengah asik mengamati sesuatu yang menurutnya menarik. Akan tetapi, Anda tetap harus mewaspadainya karena si kecil perlu dikontrol dan diajarkan mengenai kedisiplinan dan nilai-nilai. Misalnya, jika waktunya makan, maka permainan harus diakhiri. Jangan biarkan anak makan sembari makan ya Mam, karena hal tersebut justru dapat menimbulkan gangguan pada makannya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR