Tabloid-Nakita.com - Selama ini kebanyakan orang beranggapan bahwa kafein hanya terkandung di kopi saja. Padahal kafein juga dapat ditemukan di teh, minuman ringan dan cokelat. Kafein jika dikonsumsi secara terus menerus akan mengakibatkan ketergantungan. Lalu, apa dampak kafein bagi anak?
Kafein mengandung zat psikoaktif yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental-emosional serta perilaku.
Sebuah penelitan yang diterbitkan oleh The Journal of Pediatrics di tahun 2010 menyatakan bahwa mengonsumsi kafein secara berlebihan pada anak akan mengurangi durasi tidurnya. Meski kekurangan waktu tidur ini hanya sedikit, dampaknya cukup signifikan.
Kenapa demikian? Karena Segala potensi otak yang hanya dibangun saat anak-anak sedang tidur secara otomatis juga akan berkurang seiring dengan menurunnya waktu tidur. Anak-anak dengan waktu tidur yang tak cukup juga diketahui memiliki kemampuan konsentrasi yang lebih rendah, lebih aktif, agresif, dan temperamental dibanding anak yang cukup tidur.
Sayangnya, tak banyak orangtua yang mengetahui informasi tersebut dan membatasi anak untuk mengonsumsi kafein. Karena pada takaran yang wajar, kafein adalah stimulan yang ringan, serta membuat si kecil lebih alert dan penuh energi, tutur Robert Baker, M.D., codirector dari Digestive Disease and Nutrition Center di The Women & Children’s Hospital of Buffalo.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
KOMENTAR