Tabloid-Nakita.com - Masih ingat wabah campak yang beberapa bulan lalu merebak di Amerika Serikat? Penyebarannya yang begitu cepat membuat banyak anak menjadi korbannya.
Lalu, mengapa campak mudah menular?
Menurut Roberto Cattaneo, PhD, Profesor Biochemistry dan Biologi Molekular di Mayo Clinic yang telah mempelajari virus campak selama 30 tahun, virus ini punya kemampuan istimewa dalam menyerang korbannya.
"Virus campak itu virus yang menyerang organ pernapasan, sama seperti virus influenza. Jenis virus ini masuk ke dalam paru-paru. Setelah bereplikasi di epithelia, virus ini lalu menyerang sel-sel kekebalan tubuh dan masuk ke sistem kekebalan tubuh,” papar Cattaneo.
“Virus campak menggunakan trakea sebagai saluran keluarnya. Satu kali batuk atau bersin, virus ini akan terlontar ke udara dan mengenai orang-orang di sekitarnya. Satu orang saja bisa menginfeksi hampir 90% orang di sekitarnya yang tidak punya kekebalan terhadap campak,” tambahnya.
Tanda anak mengalami campak hampir sama dengan influenza, biasanya si kecil akan mengalami tinggi, batuk, pilek, mata merah dan berair, sariawan serta diare selama 3 hingga 5 hari.
Tak hanya itu, bila panas tubuh si kecil terlalu tinggi dapat membuat ia berisiko mengalami kejang. Belajar dari kejadian ini, penting bagi orangtua untuk memastikan anak-anak terlindungi dari campak melalui vaksinasi.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR