Tabloid-Nakita.com - Sarapan tidak hanya menjadi bahan bakar pertama bagi anak untuki beraktivitas, tapi juga untuk perkembangan otaknya. Jadi kalau ingin anak berprestasi, jangan lewatkan sarapan.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menyantap sarapan akan menunjukkan performa yang lebih baik dalam hal memusatkan perhatian serta mengingat dibandingkan anak-anak yang tidak sarapan.
Mengapa hal itu terjadi? Makanan yang diserap tubuh akan dibentuk menjadi glukosa yang merupakan sumber energi tubuh—serta otak. Pada pagi hari, anak Mama akan terbangun dengan perut kosong yang butuh diisi. “Otak anak Mama butuh glukosa agar bisa bekerja dengan baik. Tanpa glukosa, anak akan sulit memahami informasi baru dan juga tidak akan bisa mengingat informasi tersebut,” ujar Terril Bravender, dokter anak sekaligus dosen di Ohio State University College of Medicine.
Penelitian juga mendukung hal tersebut. Psikolog Harvard J. Michael Murphy dan rekan-rekannya di Massachusetts General Hospital menganalisis ulang data proyek percontohan sarapan di sekolah yang meneliti dampak program sarapan gratis kepada 4.000 murid sekolah dasar. Michael menemukan bahwa anak-anak yang tidak sarapan cenderung absen atau terlambat datang ke sekolah, enggan untuk aktif di dalam kelas, dan orangtua mereka lebih sering dipanggil pihak sekolah akibat perilaku anak mereka yang kurang bisa diterima.
Diane Pratt-Heavner, juru bicara School Nutrition Association, sependapat dengan Murphy. “Saya mengenal sejumlah kepala sekolah yang menaruh camilan di meja mereka untuk diberikan kepada anak-anak yang punya masalah dengan kedisiplinan. Seringkali, anak-anak itu tidak pernah makan sarapan,” ujarnya.
Meski begitu, Mama jangan serta merta mengeluarkan sereal bergula dari lemari dapur. Jenis makanan yang disantap anak sama pentingnya dengan apakah ia makan atau tidak. Makanan pagi yang terlalu banyak mengandung gula bisa memberi anak energi dalam jumlah besar yang cepat habis terpakai, dan akibatnya, setelah itu mereka mudah loyo.
Beri anak-anak makanan pagi yang kaya protein dan serat yang akan memberikan otak energi yang tahan lama. Dalam suatu penelitian yang diterbitkan jurnal Physiology and Behavior, anak-anak yang menyantap oatmeal untuk sarapan performanya 20% lebih baik dalam tes peta buta daripada teman-teman mereka yang sarapan sereal yang banyak mengandung gula.
“Menyantap sarapan yang terdiri dari karbohidrat kompleks dan protein akan membuat otak anak Mama menerima asupan glukosa yang bergerak lebih lamban namun konstan untuk kinerja otak yang lebih baik,” ujar Terril Bravender. Karena itu pastikan anak Mama mengonsumsi sarapan pagi yang sehat dan kaya nutrisi setiap pagi.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
KOMENTAR