Tabloid-nakita.com – Mama tentunya ingin memiliki anak yang terlahir sempurna, baik fisik maupun mental, termasuk indera pendengarannya. Karena itu, setelah si kecil lahir dokter atau bidan akan melakukan skrining awal menyeluruh sebelum ia meninggalkan rumah sakit, sehingga apabila terjadi kondisi yang tidak diinginkan, hal itu bisa diperbaiki dengan segera. Lalu bagaimana mengecek kesehatan pendengaran si kecil saat ia sudah batita?
Orangtua dan pengasuh seringnya menjadi orang-orang yang pertama kali menyadari ketika ada sesuatu yang salah dengan pendengaran si kecil—karena itu amati dengan seksama apakah anak Mama menunjukkan tanda-tanda adanya gangguan pendengaran atau tidak, misalnya jika ia tidak bisa menjawab pertanyaan sederhana atau tidak bisa mengikuti petunjuk.
Meski begitu, yang sebaiknya diingat, apa yang mungkin tampak seperti gangguan pendengaran mungkin saja disebabkan oleh masalah lain—batita yang belum mulai berbicara mungkin hanya sedikit tertinggal dari teman-teman seumurnya dan akan segera mengejar ketertinggalannya. Dan seorang anak yang tidak merespon ketika Mama mengajaknya bicara mungkin saja hanya tengah merasa capai atau asyik sendiri.
Tapi jika anak batita Mama memang mengalami gangguan pendengaran, semakin cepat ia didiagnosa dan mengikuti terapi wicara atau diberi alat bantu dengar, semakin ia bisa mencapai tonggak-tonggak perkembangan wicara dan bahasanya. Caranya?
Pertama-tama, cara mengecek kesehatan pendengaran si kecil, buatlah janji temu dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan telinga dan tes pendengaran secara menyeluruh. Tes itu bisa dilakukan oleh dokternya, dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT), atau ahli audiologi (pakar pendengaran). Jika gangguan itu tak terdiagnosa dan tak dirawat dengan segera, kemungkinannya perkembangan wicara dan bahasa anak Mama akan sangat terhambat.
Jangan menganggap anak Mama terlalu kecil untuk dicek pendengarannya karena anak umur berapa pun bisa dites. Saat ini dokter telah memiliki beragam prosedur untuk digunakan, termasuk tes untuk anak-anak yang masih sangat muda yang tidak membutuhkan mereka untuk merespon. Tes tersebut akan mengukur sistem pendengaran anak secara elektronis, tak ubahnya pemeriksaan EKG untuk jantung—jadi bayi yang masih muda sekali pun bisa dites. (Tes ini tidak dimaksudkan untuk mengetahui apakah anak memproses suara wicara di otak, melainkan hanya untuk melihat apakah mekanisme pendengaran si kecil berfungsi dengan baik atau tidak.)
Demikian cara mengecek kesehatan pendengaran si kecil yang bisa Mama lakukan. Ingatlah, jika anak Mama memang mengalami gangguan pendengaran, semakin cepat diobati akan semakin baik baginya. Selamat mencoba!
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR