Beberapa tahun belakangan ini kita disuguhi perubahan iklim yang ekstrem. Ada kalanya matahari begitu terik, tapi ada kalanya ia bersembunyi dan membiarkan awan hitam menurunkan hujan tiada henti. Cuaca yang kerap berubah ini dapat membuat anak mudah sakit. Sebab, suhu tubuh berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar yang turun naik secara drastis. Apalagi di musim pancaroba ini, kelembapan udara cukup tinggi. Kondisi ini menjadi rumah yang nyaman bagi bibit penyakit.
Salah satu penyakit yang berkembang di masa peralihan adalah penyakit infeksi saluran pernapasan atas, alias ISPA. Ini karena kuantitas materi debu di udara semakin meningkat, yang diakibatkan oleh meningkatnya suhu rata-rata global. Terlebih, angin juga seakan menemukan kekuatannya dengan bertiup lebih kencang, sehingga debu atau bibit penyakit mudah tersebar, sehingga penyakit batuk, pilek, dan demam pun mengancam anak.
TETAP SEHAT DI MUSIM PANCAROBA
Bagaimana membentengi tubuh si kecil di saat musim pancaroba, berikut caranya:
- Berikan asupan makanan dengan gizi seimbang. Pastikan komposisi gizi seimbang dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
- Biasakan anak mencuci tangan sebelum makan, mandi setiap hari pagi dan sore.
- Banyak bergerak. Tubuh yang selalu aktif akan membuat sistem daya tahan tubuh meningkat.
- Istirahat cukup. Aktivitas fisik harus diimbangi dengan istirahat yang cukup. Usahakan anak cukup tidur minimal 8 jam setiap harinya. Istirahat sangat penting untuk mengembalikan fungsi sel-sel tubuh sang buah hati sehabis beraktivitas.
- Jika si kecil terserang batuk pilek, berikan obat batuk pilek sesuai gejala yang ada. Pastikan obat yang Bunda pilih diformulasikan khusus untuk anak-anak dan mempunyai kandungan zat aktif untuk mengobati gejala batuk pileknya supaya tidak berlebihan dalam memberikan obat. Bunda bisa memilih obat batuk pilek yang mempunyai rasa buah-buahan yang disukai si kecil untuk memastikan pengobatannya lebih lancar.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
KOMENTAR