TabloidNakita.com - Emosi sedih, sayang, dan gembira harus dikenalkan pada anak. Bagaimana mengajarkannya, berikut caranya:
EMOSI SEDIH
Ada beberapa ekspresi emosi sedih yang ditunjukkan anak, dari yang bentuknya sederhana seperti wajah terlihat murung atau menangis, sampai tidak mau makan/bicara, mimpi buruk, mengompol, dan sebagainya. Biasanya rasa sedih muncul karena anak kehilangan sesuatu yang disenangi/disayanginya, semisal mainan bonekanya hilang atau binatang kesayangannya mati.
Tip Penting ajarkan emosi sedih:
Jangan pernah sekalipun menyepelekan kesedihan anak, apalagi melarangnya untuk mengungkapkan emosi sedih. Kesedihan merupakan ekspresi emosi yang wajar. Yang perlu dilakukan orangtua adalah mencari tahu kenapa si anak sedih, lalu ajari anak untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihannya. Terkadang, pengenalan “ritual” tertentu merupakan cara yang efektif untuk mengatasi kesedihan anak. Misal, dengan berdoa untuk binatang kesayangannya yang mati, menempelkan foto-foto dia bersama boneka/binatang kesayangannya kemudian dipigura, dan sebagainya.
EMOSI SAYANG SAYANG
Anak menunjukkan emosi sayang pada sesuatu dengan memperlakukannya secara baik. Contoh, memeluk dan menciumi boneka kesayangannya, menyimpan mainan kesayangannya dengan baik. Begitu pun pada orang yang disayanginya semisal orangtua, anak bisa mengungkapkan emosi sayangnya secara fisik seperti itu. Semakin bertambah usianya anak pun dapat menyatakan rasa sayangnya dengan cara lain, yaitu mengungkapkannya secara lisan/verbal.
Tip Penting untuk emosi sayang:
Emosi sayang ini harus terus dibina karena dengan menyayangi, anak juga akan mengembangkan sikap empatinya. Stimulasi bisa dengan memberi contoh tentang perilaku sayang, seperti membelai, mengusap, memelihara (binatang) atau merawat (benda), dan sebagainya. Kita juga bisa memberikan benda atau mainan yang ia sukai dan minta ia merawatnya dengan kasih sayang. Boneka misalnya, dipeluk, dipakaikan baju, dibersihkan, dan lainnya.
EMOSI GEMBIRA
Emosi gembira muncul sebagai ungkapan dari sesuatu/situasi yang sesuai dengan harapannya dan membuatnya senang. Anak akan mengekspresikannya dengan berbagai cara, entah bertepuk tangan, tertawa, melompat-lompat kegirangan dan sebagainya. Semakin usia bertambah, anak dapat mengekspresikan emosi gembiranya dengan cara yang dianggapnya sesuai harapan lingkungannya. Misal, dengan mengucapkan terima kasih, tersenyum, atau mencium ibunya.
Tip Penting ajarkan emosi gembira:
Doronglah anak untuk tak ragu menunjukkan kegembiraannya, namun dengan cara yang wajar alias tak berlebihan. Misal, tak harus dengan berteriak sambil berjingkrakan ketika menerima hadiah, namun cukup dengan mengucapkan terima kasih sambil tersenyum.
KOMENTAR