TabloidNakita.com - Untuk menjaga keeratan ikatan hubungan anak dan orangtua tentu perlu ada interaksi. Salah satunya, bermain bersama anak. Berikut rambu-rambu bermain bersama anak:
BERMAIN CUKUP 20-30 MENIT
Bila waktu Anda terbatas untuk bermain, coba lakukan Floor Time (FT), sebuah konsep bermain dimana orangtua dan anak menghabiskan waktu bermain bersama secara efektif dan berkualitas. Waktunya tidak lama, cuma 20-30 menit, tapi patokan waktu ini tidak mutlak, bisa lebih atau kurang. Yang penting, anak bisa menikmati permainan atau acara bermain bersama itu. Konsep FT cukup ampuh membangun relationship, kedekatan, dan kehangatan antara orangtua dan anak-anak. Juga konsep bermain dan permainan ini bisa diterapkan pada semua usia anak, mulai 0 hari hingga 12 tahun.
BERMAIN KAPAN SAJA DI MANA SAJA
konsep bermain FT dapat dilakukan kapan saja, tempatnya pun tidak melulu di rumah, tapi juga di mobil, taman, pekarangan, dan tempat lain yang memungkinkan. Jadi, meski namanya floor time, bukan berarti areanya hanya di dalam rumah atau bermain di lantai. Makna sebenarnya lebih kepada bagaimana orangtua bisa memosisikan dirinya sejajar atau seimbang dengan anak. Saat melakukan bermain ala FT, orangtua benar-benar memberikan perhatian 100% pada anak. Atensinya tidak terbagi-bagi. Orangtua dan anak fokus dan konsentrasi pada suatu kegiatan bermain, betul-betul berinteraksi.
BERMAIN BERORIENTASI PADA ANAK
Ide bermain seperti FT berorientasi pada anak. Jadi, anaklah yang memulai permainan, bukan orangtua yang mengajak bermain. Justru orangtua yang mengikuti pola permainan anak. Jika anak menyukai mobil-mobilan, lakukan permainan seperti balapan mobil, misalnya. Anak juga bebas melakukan perilaku apa pun, sepanjang perilaku yang ditampilkan positif, seperti tidak memukul, merusak, menyakiti, dan lain-lain. Selain itu, aktivitas bermainnya tidak direncanakan, melainkan benar-benar spontan.
BERMAIN BERSIFAT DUA ARAH
Namun, bermain FT tak dapat dilakukan secara bersamaan pada 2-3 anak. Ini karena FT bersifat interaktif dua arah, baik orangtua maupun anak mencurahkan perhatiannya secara penuh untuk FT. Jika digabung, manfaat FT tidak akan maksimal. Di sinilah pentingnya manajemen waktu yang tepat bagi orangtua yang memiliki dua anak atau lebih, sehingga masing-masing anak memiliki FT sendiri. Jadi, beri perhatian pada setiap anak saat bermain.
BENTUK-BENTUK IDE BERMAIN UNTUK BALITA
Di usia ini anak sudah bisa membayangkan apa yang paling asyik dilakukan bersama orangtuanya. Tugas kita tinggal “mengompori”-nya supaya anak tambah bersemangat bermain, seperti melakukan aneka permainan imajinatif. Kita bisa membuat skenario dengan anak sebagai penuntunnya, apa yang harus dilakukan dan berperan sebagai apa. Misal, yang dipilih anak adalah bermain dokter-dokteran, nah, kita buat alur ceritanya, dokter yang tengah merawat pasien di rumah sakit, pasiennya menangis, lalu dokternya ngebujukin, dan seterusnya. Ada baiknya anak diberitahu alur permainannya, misal, “Setelah selesai main dokter-dokteran, kita bikin rumah kayu yang bagus. Kan, dokternya ingin punya rumah yang bagus juga dong.”
Selain itu, lakukan juga FT menyenangkan lainnya di luar rumah seperti bermain pinball atau bermain bola. Hindari permainan yang berstruktur seperti pasel karena permainan ini cenderung menciptakan interaksi yang lebih berstruktur daripada interaksi kreatif dan spontan.
KOMENTAR