3.Riwayat kesehatan
Moms dengan riwayat keguguran berulang, pernah mengalami komplikasi pada kehamilan sebelumnya atau memiliki riwayat penyakit kelainan genetik dalam keluarga, berpotensi mengalami kehamilan risiko tinggi.
Ada kemungkinan kejadian tersebut berulang pada kehamilan berikutnya.
Begitu pula jika Moms pernah mengalami trauma atau benturan hebat yang memengaruhi organ reproduksi, semisal benturan pada panggul sehingga membuat panggul menjadi sempit.
4.Kehamilan kembar
Kehamilan kembar meningkatkan risiko perdarahan saat persalinan.
Selain itu, umumnya ukuran bayi tidak akan sama, yang satu akan lebih kecil dari yang lain dan posisinya pun melintang.
Kemungkinan kelahiran dini atau prematur akan meningkat dalam kehamilan kembar.
Selain karena faktor keturunan, Moms yang hamil melalui program bayi tabung juga berpotensi mengalami kehamilan kembar.
BACA JUGA: Cucu Aa Gym Meninggal Mendadak Usia 2 Bulan, Berikut Penyebab Kematian Mendadak pada Bayi alias SIDS
5.Riwayat kelahiran prematur
Disebut prematur jika bayi lahir sebelum kehamilan memasuki usia
37 minggu.
Kelahiran prematur pada kehamilan sebelumnya bisa berulang pada kehamilan berikut.
Oleh karena itu, mamil dengan riwayat kelahiran prematur digolongkan memiliki kehamilan risiko tinggi.
Sementara, kelahiran prematur itu sendiri bisa disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya infeksi pada mamil dan mulut rahim yang memendek sebelum waktu nya (inkompetensi serviks), selain faktor riwayat kelahiran prematur itu sendiri.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR