Beberapa pemeriksaan kesuburan yang perlu dilakukan adalah:
1. RIWAYAT HIDUP SUAMI-ISTRI
Antara lain yang ditanyakan mengenai:
- Riwayat Kelahiran
Apakah saat lahir suami/istri menderita kelainan bawaan seperti kelainan pada alat genitalnya. Contoh, ketiadaan vagina, memiliki 2 vagina, posisi abnormal rahim atau tak ada rahim sama sekali. Sementara pria, ada tidaknya testis.
- Riwayat Keluarga
Apakah ada keluarga yang sulit memiliki keturunan, atau apakah pernah/sedang menderita kelainan hormon, seperti, terjangkit penyakit kelenjar tiroid/
- Masa Pubertas
Yang ditanyakan, terlambat atau bermasalahkah masa pubertas mereka. Misalnya, keterlambatan/bermasalahnya pertumbuhan rambut kemaluan (pubis), perubahan suara, payudara dan pinggul yang lambat terbentuk atau sama sekali tak membentuk, siklus menstruasi yang baru terjadi hingga lewat jauh dari usia 16 tahun, dan lainnya.
- Kehidupan Seksual
Yaitu, masalah tinggi-rendahnya libido, teknik dalam berintim-intim, dan frekuensinya.
- Gaya Hidup
Kaitannya dengan penggunaan obat-obatan, merokok, konsumsi alkohol, dan paparan radiasi.
2. KELAINAN HORMONAL
Usai itu, dokter akan menilai kesehatan suami-istri secara umum. Barulah kemudian dilakukan pemeriksaan ada-tidaknya kelainan hormonal. Hal ini bisa diketahui dengan melihat pertumbuhan tanda-tanda seks sekunder, seperti rambut kemaluan, perubahan suara, perubahan payudara, dan lainnya. Sebab, kelainan pada tanda-tanda ini bisa mempengaruhi kesuburan.
Ada-tidaknya kelainan hormonal juga bisa dilihat dari perbandingan tinggi badan dengan jarak kedua lengan bila direntangkan. Normalnya, tinggi badan lebih panjang. Selain juga dilihat dari perbandingan bagian atas tubuh dengan bagian bawah, dan adakah ginekomastia (kelainan payudara pada pria berupa pembesaran payudara).
3. ALAT GENITALIA ISTRI
Pada wanita dilakukan pemeriksaan kesuburan di tempat-tempat yang dilalui sperma, seperti vagina, serviks, uterus, dan tuba. Pemeriksaan dilakukan dengan cara khusus, seperti dengan USG Doppler Skortum dan USG transrektal, atau tes-tes tertentu. Organ lain pun akan diperiksa untuk menilai adanya penyakit kronis. Misalnya kelenjar tiroid, hati, kelenjar getah bening, jantung, dan sebagainya. Tujuannya, bila ada ada penyakit yang dapat mengganggu proses pembuahan, maka penyakit itu harus disembuhkan atau diatasi dahulu agar dapat hamil.
4. TESTIS SUAMI
Pemeriksaan testis untuk mengetahui ada-tidak kelainan anatomis penis, seperti letak lubang kencing berada di bawah penis, perlekatan kulit prepusium (kulit yang sebagian atau seluruhnya menutupi kepala zakar dan terlihat bila pria belum disunat/kulup), sumbatan saluran sperma, dan lainnya.
Juga akan ada pemeriksaan kualitas air mani (semen). Pemeriksaan ini sangat penting untuk menegakkan diagnosa subur-tidaknya si pria. Si pria akan diminta bermasturbasi yang dilakukan pagi hari, lalu spermanya ditampung dalam wadah khusus. Jika dilakukan di rumah, contoh sperma yang dikirim sebaiknya tak lebih dari satu jam setelah dikeluarkan. Namun lebih baik pengeluaran sperma dilakukan di tempat pemeriksaan. Jangan lupa, 2--3 hari sebelum dilakukan pemeriksaan, si pria sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual atau ejakulasi.
KOMENTAR